01

1.3K 114 22
                                    

VOTE KOMEN SELAGI MEMBACA~
insta: gitanshwa

"Mau pulang bersama?"

Pertanyaan retoris tersebut keluar dari bibir milik si pemuda tampan yang sedang mengayunkan kunci mobil. Ia menatap gadis didepannya dengan penuh harap.

Tubuh gadis Choi mendadak membatu, sejujurnya ia sangat senang ditawari pulang bersama oleh seseorang yang sudah lama dia idam-idamkan.

Tak ingin memakan banyak waktu, ia mengangguk kaku, kemudian raut bahagia si pemuda keluar. Pemuda itu tersenyum hingga menampakkan kedua lesung pipi yang menambah kesan manis pada wajahnya.

"Jawaban yang bagus. Naiklah," Kata pemuda itu seraya membuka pintu mobil bagian depan untuk gadis Choi masuki.

"Kak Jae, apa kau baik-baik saja?" Tanyanya memastikan setelah Jaehyun menancap gas membelah jalanan kota. Masalahnya, Kakak seniornya tersebut tidak pernah menawari untuk pulang bersama. Dengan kata lain, ini kali pertama bagi mereka berdua.

Jung Jaehyun terbahak, "Aku sangat baik-baik saja. Kau pikir apa yang kulakukan saat ini? Julia, biarkan aku menuruti kata hatiku sendiri."

Dahi si gadis mengerut samar, "Maksudmu?"

"Selama ini cintamu tidak bertepuk sebelah tangan, Choi Julia. Aku sudah lama mencintaimu, bahkan sebelum kau mempunyai rasa itu untukku."

Kedua bola mata Julia mendelik kaget, "S-sejak kapan?"

Jaehyun mengedikkan bahu, "Sejak ospek hari kedua, mungkin. Bagaimana denganmu?"

"Sejak kakak menolongku yang tersesat di belakang gedung."

"Oh, yang itu. Hahaha aku tidak bisa membayangkan jika aku tidak bertemu denganmu disana."

Julia mendecak, "Yang pasti aku akan menangis seperti orang bodoh."

"Apa yang kau suka dariku, Julia? Aku orang yang membosankan."

"Tidak! Kau pemuda terbaik yang pernah kutemui, kak. Kau juga manis. Tapi aku tidak mempunyai alasan untuk mencintaimu. Aku hanya... mencintaimu saja," Ujar Julia.

"Wah, aku sungguh senang mendengarnya."

"Bagaimana denganmu, kak?"

"Atensiku hari itu tidak sengaja tertuju padamu, Julia. aku seakan tertarik oleh gravitasimu. Kau menggemaskan."

Sialan Jung, ia berhasil membuat wajah gadis disampingnya memerah seperti kepiting rebus.

Jaehyun yang menyadari itu diam-diam tersenyum tipis, "Sebentar lagi kita sampai. Boleh aku berkenalan dengan orangtuamu?"

"Haruskah?"

"Kalau kau tidak mau ya--"

Ucapan Jaehyun terputus kala Julia tiba-tiba berteriak, "KAK, AWAS!"

Dan tak lama dari itu--

Ciittt

BRAK!!!!

Mobil yang Jaehyun dan Julia tumpangi terpelanting kesembarang arah. Sedangkan supir truk yang menabrak mereka segera melarikan diri tanpa merasa bertanggung jawab.

Julia menahan perih disekujur tubuh yang sudah dilumuri darah, ia melihat kesamping, seketika badannya menegang sempurna.

"K-kak..." Panggilnya terbata.

Tangan Julia gemetar hebat saat menyentuh wajah Jung, entah sejak kapan pula air mata gadis itu terjatuh berdesakan.

"K-kak, bangun. Kau ingin bertemu orangtuaku, kan? Bangunlah, ayo kita bertemu dengan mereka..."

Tidak ada pergerakan dari Jung Jaehyun yang dapat Julia rasa. Julia hampir putus asa. Ia memandang sekeliling, sangat sunyi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan disekitar sini.

Sebentar, Julia berusaha menajamkan penglihatan. Ini bukanlah jalan pulang menuju rumah. Ia tak tahu ini dimana. Apakah mereka berdua terpelanting begitu jauh?

Tak ingin terjebak dalam pikiran tersebut, Julia kembali mengalihkan perhatian pada Jung Jaehyun.

Tiba-tiba dia teringat, Jaehyun dulu pernah mengajari cara memastikan seseorang masih hidup atau tidak. Jaehyun adalah mahasiswa kedokteran semester akhir dan harusnya bulan depan Jaehyun akan menjalani sidang skripsi.

Julia melepaskan seatbelt yang menahan tubuhnya, ia dengan segera memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan Jung.

Lagi, tubuhnya menegang.

"K-kak Jaehyun kau harus bangun!! Ayo pulang..." Julia sekarang tidak dapat mengontrol diri. Sakit disekujur tubuhnya pun tak lagi dia pikirkan. Sakit di hatinya berkali-kali lebih pedih.

Apa semesta ingin bermain-main? Padahal ia baru saja merasakan kebahagiaan yang membuncah.

Tiba-tiba pintu mobil dibuka dari arah luar, Julia mau tak mau menengok siapa gerangan.

Melihat kehadiran seseorang, ia sangat senang. Julia pikir dia akan memberi bantuan.

"T-tolong kami..." Kata Julia memohon. Suaranya lirih.

"Ayo pulang." Kata orang tersebut seraya tersenyum manis. Ia menggendong si gadis Choi ala bridal style dan membawanya pergi.

"Kau harus menolong kak Jaehyun!!" Pekik Julia hingga urat-urat dilehernya menonjol kala menyadari orang itu malah memisahkan mereka berdua.

Seseorang yang menggendongnya tersebut menundukkan pandangan agar bisa menatap manik mata Julia, "Dan kau harus pulang, seperti yang kau bilang."

Kemudian, semuanya menjadi gelap.

NEXT?

genre; fantasy-action

HERE WE GO
-PLAYGROUND, 2022.

PLAYGROUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang