21

156 15 2
                                    

VOTE DAN KOMEN SELAGI MEMBACA~

Julia mengedarkan pandang dengan nafas tersenggal seperti habis berlari kencang, merasa situasi sudah aman, barulah dia menyentuh permukaan gelang hitam milih Haechan. Tiba-tiba, muncul seekor kuda tembus pandang yang pernah Haechan tumpangi waktu lalu. Tanpa banyak basa-basi, Julia pun segera menaikinya.

Awalnya Julia bingung bagaimana mengarahkan jalan karena dia belum tahu cara menunggang kuda, namun kuda tersebut malah sudah lebih dulu berlari menjauhi markas. Ah, pasti ini kuda otomatis.

Di sepanjang jalan, Julia tidak berhenti waspada. takut-takut kalau alien datang memberi serangan padanya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai tepat di halaman depan markas besar karena kuda tembus pandang itu berlari cukup lincah.

Julia turun, kemudian menekan permukaan gelang hingga kuda tadi menghilang entah kemana.

Ia terdiam kaku tanpa alasan, memandangi penampilan luar markas yang terkesan mewah dan elegan seperti kerajaan. Disana, pasti Pemimpin Lee sudah tahu bahwa dia akan datang.

Terbukti, karena ia melihat keberadaan si Pemimpin yang tengah berdiri di balkon lantai tiga sembari tersenyum menyambut.

***

"Minumlah dahulu, aku punya firasat kita akan membicarakan hal yang berat," Lee Taeyong menawarkan secangkir kopi hitam pada Julia yang ia terima dengan baik.

"Terimakasih."

Taeyong duduk disamping gadis itu, "Tanyakan saja apa yang ingin kau tahu. Aku akan menjawab dengan jujur, memangnya kapan aku pernah berbohong padamu? Ah iya, kalau kau benar-benar tidak berkehendak untuk ikut andil dalam perang besar nanti tidak jadi masalah. Hanya saja, itu sangat disayangkan karena kami membutuhkan bantuanmu. Walau begitu, kami akan tetap memulangkanmu ke Bumi jika mau."

Julia menghela nafas panjang, "Apakah aku bisa kembali ke Bumi sekarang juga? Maksudku, mereka mengatakan bahwa aku tidak bisa lagi ke Bumi. Bahkan Jaemin pun bilang begitu."

"Benar. Mereka mengatakan itu karena mungkin tidak tahu harus jawab apa lagi. Takut salah bicara dan berakhir kumarahi."

"Hm, kalau begitu beritahu semua hal yang seharusnya aku tahu," Kata Julia.

Taeyong menyanggupi, "Pertama, fakta kau bisa pulang ke Bumi bahkan sekarang juga jika mau. Kedua, U.L sudah mulai menua dan tidak bisa lagi menciptakan manusia tiruan, oleh karena itu harus sangat dijaga agar tidak jatuh ke tangan yang salah karena bisa berakibat fatal.

Ketiga, aku memang pernah berpikir untuk menggunakan darahmu saja tetapi aku sudah buat rencana lain yang lebih terjamin. Keempat, Kim yang sering kami sebut sebagai seorang pembelot adalah Kim Jongin, dia manusia tiruan kedua setelah asistenku, Taeil. Suatu hari Kim tertangkap berada diruang pribadiku, dengan U.L yang hampir saja dia curi dari tempat pelindungnya. Kemudian, dia ku usir. Dia membuat alien dengan memanfaatkan apa yang ada ditubuhnya sendiri.

Kelima, sebenarnya Jaemin menemukanmu dan pacarmu itu di jalan perantara. Jalan yang menghubungkan Bumi dengan Dunia kita. Hanya orang-orang terpilih yang bisa menembus jalan itu. Julia, kau sudah jadi takdir disini. Kau tidak bisa memberi sangkalan.

Keenam, Jung Jaehyun dari team 127 murni manusia tiruan. Dia sama sekali tidak mengenalmu dan dia bilang sangat menyesal telah berlaku kasar.

Ketujuh, kulihat Jaemin sudah sangat mencintaimu jadi kuminta kau jangan ragu."

Pipi Julia memerah salah tingkah, "H-hei! Aku tidak menyuruhmu untuk mengatakan hal-hal berbau romansa," Katanya berusaha tenang.

Taeyong terkekeh, "Kemarin dia datang kesini, hampir mengobrak-abrik markas dengan tidak tahu diri. Tapi dia tidak berani memarahiku, jadi sebagai gantinya dia memarahi asistenku, Moon Taeil."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PLAYGROUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang