Hello i'm back! 👋🏻
Makasih banyak buat feedback-nya di chapter kemarin 🥺 Nggak jadi insecure sama tulisan sendiri karena feedback dari kalian 😭❤️ Lop loppp
Anyway, enjoy! 🌙❤️
Waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Sebastian masih belum berpindah dari mini bar sambil menikmati wine yang ia tenggak langsung dari botolnya. Entah sudah berapa banyak yang ia habiskan, ia tidak lagi bisa menghitung karena kepalanya terasa sangat pening sekarang.
"Fuck, fuck," umpatnya. Ia terus mengutuki dirinya sendiri atas kesalahan yang diperbuatnya beberapa jam yang lalu.
Sebastian dikuasai amarah saat Isabella tidak menuruti keinginannya. Laki-laki itu tega mencekik Isabella— meski tidak begitu parah, dan menyakiti gadis itu. Ini sudah yang kesekian kalinya Sebastian membuat Isabella menangis. Laki-laki itu lupa bahwa Isabella mudah sesak napas dan pingsan, sampai akhirnya Isabella benar-benar tak sadarkan diri.
Isabella Claren Gerrard, seorang gadis cantik yang merupakan adiknya. Sejak usia Isabella menginjak enam belas tahun, Sebastian merasakan sesuatu yang berbeda saat melihat adik bungsunya itu. Ia merasa jantungnya berdebar dua kali lebih kencang, darahnya berdesir lebih cepat dari biasanya. Sebastian ingin terus melihat Isabella dan tidak ingin mengalihkan pandangannya sedikit pun dari gadis itu.
Sebastian memang gila, ia sendiri mengakuinya. Tidak seharusnya perasaan ini tumbuh. Akan tetapi, ia tidak bisa mengelaknya. Sebastian membiarkan perasaan itu terus mengakar dan menguat, hingga ia tak lagi bisa melepaskan diri. Bagaimana pun caranya, Sebastian akan mendapatkan Isabella.
Helaan napas kasar lolos dari bibir Sebastian. Lelaki itu meletakkan botol wine-nya di meja lalu bangkit dan berjalan masuk ke dalam kamar, tempat gadis pujaan hatinya terbaring sekarang.
Di sisa-sisa kesadarannya, Sebastian duduk di tepi ranjang dan mengusap pipi Isabella dengan sisi telunjuknya. Ia berusaha keras menahan dirinya untuk tidak mencium bibir ranum yang begitu menggoda itu. Lelaki itu mendekatkan wajahnya, lalu mengecup kening Isabella lama, lalu turun ke pipi.
"Maafkan aku," ucapnya serak.
Sebastian yang sudah tak mengenakan atasannya, ikut merebahkan dirinya di sebelah Isabella, lalu memeluk gadis itu. Ia menghirup aroma memabukkan yang menguar dari tubuh gadisnya, lalu tak lama kemudian, Sebastian ikut terlelap.
***
Saat Isabella terbangun di pagi harinya, gadis itu langsung merasakan ada sesuatu yang menindih perutnya. Ia menurunkan pandangan dengan kesadarannya yang masih belum terkumpul penuh dan memelotot saat melihat sebuah lengan kekar berwarna cokelat keemasan melingkar sempurna di perutnya.
Seketika itu juga, Isabella mengingat kejadian semalam. Gadis itu kembali merasa matanya panas, amarah yang begitu besar terus mendobrak-dobrak minta dikeluarkan. Sekali lagi, Isabella direndahkan oleh kakaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK SIDE OF SEBASTIAN ✓ [TERBIT]
Romance‼️ PART MASIH LENGKAP ‼️ Pre-order 1: Start 3 Februari 2023 THE GERRARDS : BOOK 3 [18+] Sebastian Theodoric Gerrard terkenal sebagai laki-laki yang bengis dan tak kenal ampun saat ada yang mengusiknya. Ia rela membunuh siapa saja yang dianggap meng...