SBT | 8

32.6K 3K 160
                                    

NOVEL OLIVER WANTS ME DAN NOVEL IMPRISONED [PRE-ORDER] BISA BELI DI SHOPEE. CEK HIGHLIGHT INSTAGRAM AKU : TANSAPPHIRA YA ♥️♥️

 CEK HIGHLIGHT INSTAGRAM AKU : TANSAPPHIRA YA ♥️♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Muda."

Sudut bibir Sebastian langsung terangkat. Sebelum Arash memberitahunya, ia sudah menduganya lebih dulu.

"Lagi?"

Arash mengangguk. "Kami ak—"

"Aku akan melakukannya sendiri."

Arash mendongak beberapa saat— menatap bosnya, lalu kembali menunduk.

"Baik, Tuan Muda."

Sebastian mengusir Arash dari ruangannya dengan gerakan tangan. Lelaki itu menghabiskan alkoholnya dengan cepat, lalu berdiri dan melonggarkan dasinya.

"Bersihkan ruanganku," titahnya kepada Arash. Asistennya itu langsung menghubungi orang lain lewat wireless earphone-nya sambil mengikuti Sebastian.

***

Sebastian berjalan menuruni tangga menuju ruang bawah tanah, tempat tawanannya berada. Seringaian iblisnya muncul saat melihat seorang pria berambut putih sedang berusaha melepaskan diri dari jeruji besi.

BRAK!

BRAK!

"Keluarkan aku, Sialan! Keparat!" Pria itu terus marah-marah. Ia tidak bisa melihat Sebastian karena tidak ada pencahayaan sama sekali di sana, hanya lampu redup yang berada di dalam sel.

BRAK!

Pria itu menendang jeruji sekuat tenaga. Sama seperti percobaan sebelumnya, tidak ada yang membuahkan hasil. Besi itu memang tampak berkarat, siapa sangka ternyata masih sekokoh itu.

BRAK!

BRAK!

Sebastian berdecak. Ia memutuskan untuk menampakkan dirinya karena telinganya mulai sakit.

"Berhenti menendang, Gembul. Berisik sekali."

Pria itu langsung membeku di tempat saat melihat Sebastian. Tanpa ia sadari, kakinya mulai melangkah mundur saat melihat sosok Sebastian.

"Kenapa kau menahanku?!" tanyanya marah.

Sebastian berdecak. "Tidak hanya gembul, kau juga bodoh rupanya," cemooh Sebastian. Ia bersedekap sambil menatap pria itu remeh. "Otakmu pasti tertutup lemak."

Pria itu menelan ludahnya susah payah. Meski terkesan santai, ia tahu bahwa Sebastian sedang marah besar saat ini, terlihat dari kilat matanya yang begitu tajam dan menusuk.

Sebastian mengambil kunci dari sakunya, lalu membuka pintu sel dan menyingkir.

Bukannya pergi, pria bernama Logan Woods itu justru kebingungan. Ia memikirkan setiap kemungkinan yang bisa saja terjadi kalau ia keluar. Lagi pula, Sebastian tidak mengurungnya hanya untuk dikeluarkan seperti ini.

THE DARK SIDE OF SEBASTIAN ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang