Isabella memberhentikan mobilnya di lapangan parkir Giordanic High School. Setelah sekian lama, gadis itu kembali melakukan ritualnya sebelum turun, yaitu memastikan wajahnya tidak pucat dengan mengaplikasikan lip tint dan mengukir senyum manis di wajahnya.
Isabella melangkah memasuki koridor utama. Hari ini, ia merasa sedikit lebih bebas karena sama sekali tak melihat kehadiran Sebastian sejak semalam. Lelaki itu sepertinya benar-benar merasa bersalah sampai membiarkan Isabella pulang dan tidak muncul lagi hingga sekarang. Sebastian juga tidak hadir di sarapan pagi ini dengan alasan ada banyak sekali pekerjaan dan ia harus datang ke kantor lebih cepat. Tentu saja, Oliver langsung menyemprot putra sulungnya karena tidak mau menuruti Sienna.
Jantung Isabella berdebar saat ia dan Noah hampir melewati pintu kelas dalam waktu yang bersamaan. Keduanya sempat berhenti sejenak karena pintu yang dibuka hanya satu. Tatapan mereka bertemu selama beberapa saat, aroma parfum khas Noah langsung menyeruak memasuki indera penciuman Isabella.
Noah langsung mengambil langkah mundur. Isabella tersenyum kecut, ia masuk dan duduk di tempatnya. Entah ke mana sahabat-sahabatnya. Tas mereka ada, tetapi tidak dengan orangnya.
"Issa!"
Kaylee melambaikan tangannya ke arah Isabella. Gadis itu tersenyum simpul, ia duduk di tempatnya, diikuti dengan yang lainnya. "Kau sudah sehat?"
"Seperti yang kau lihat," jawab Isabella seadanya.
"Syukurlah. Kami berencana untuk mengunjungimu lagi hari ini kalau kau tidak masuk," tutur Kaylee. Wajahnya tampak lelah, tetapi gadis itu menutupinya dengan senyuman hingga tak ada yang menyadarinya.
Sejak tadi, Noah diam-diam mencuri pandang pada Isabella. Ia lega gadis itu baik-baik saja, kelegaan itu berangsur sirna saat ia melihat sesuatu. Kedua tangan Noah mengepal erat, emosi dan kecurigaannya seketika memuncak saat asumsi-asumsi gila itu kembali memenuhi kepalanya, mendorongnya untuk segera mencari tahu.
Siang ini, kelas Isabella ada pelajaran olahraga. Mereka sedang berganti pakaian di ruang ganti khusus yang disediakan oleh sekolah. Setelah selesai berganti, Isabella membuka tirai biliknya, lalu memasukkan seragamnya ke dalam loker.
"Kaylee, Zoe! Kutunggu di luar!" ucap Isabella. Tanpa menunggu jawaban teman-temannya, gadis itu segera pergi, ia harus mengamankan Romi yang suka mencuri-curi kesempatan di ruang ganti laki-laki.
Begitu Isabella menutup pintu ruang ganti perempuan, ia ditarik secara tiba-tiba. Gadis itu akan meronta, tetapi urung saat melihat siapa pelakunya. Sebagai gantinya, ia justru merasa gugup karena genggaman tangan Noah.
Terlalu fokus menatap punggung Noah, Isabella sampai tidak sadar mereka sudah tiba di gudang belakang sekolah. Ingatan masa lalu mereka langsung berputar di otaknya, di tempat ini mereka pernah berciuman.
Wajah Isabella langsung panas mengingat kejadian itu. Ia mengalihkan pandangannya saat tiba-tiba Noah membalikkan badan, menatapnya intens.
"Issa."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK SIDE OF SEBASTIAN ✓ [TERBIT]
Roman d'amour‼️ PART MASIH LENGKAP ‼️ Pre-order 1: Start 3 Februari 2023 THE GERRARDS : BOOK 3 [18+] Sebastian Theodoric Gerrard terkenal sebagai laki-laki yang bengis dan tak kenal ampun saat ada yang mengusiknya. Ia rela membunuh siapa saja yang dianggap meng...