"Aku nggak mau tahu, Ollie. Aku mau Isabella pulang! KAMU DENGER NGGAK, SIH?!"
Oliver menghela napas panjang, berusaha untuk tetap sabar. "Iya, Sayang. Nanti kita cari Issa, ya. Sekarang kamu tenang dulu—"
"Gimana aku bisa tenang kalau anakku ngilang gitu aja?! Seminggu Isabella ngilang, Oliver! Kamu gila?!" Sienna menjambak rambutnya sendiri, frustrasi. Air matanya tidak berhenti menetes sejak tadi.
Sienna terduduk di tepi ranjang sambil menangis pilu. Melihat Oliver yang masih tenang dan tidak khawatir sama sekali membuatnya sakit hati.
"Aku capek, Ollie. Aku capek sama semuanya! Aku capek sama pernikahan ini ...."
Oliver mengerutkan keningnya, tak suka. Ia maju selangkah, tatapan lembutnya berubah tajam.
"Maksud kamu apa?"
Sienna hanya menangis. Oliver memegang pundak istrinya dan mencengkeramnya sedikit, menuntut penjelasan.
"Maksud kamu apa, Sienna?" desisnya tertahan.
Sienna menurunkan kedua tangannya, menatap Oliver penuh kekecewaan.
"Aku capek banget. Dari dulu selalu kayak gini. Aku berusaha supaya nggak ada perempuan lain yang punya nasib kayak aku. Kamu pikir aku happy dipaksa-paksa? Kamu ancem aku, aku nggak boleh ngelakuin apa yang aku mau, aku nggak boleh jadi dokter hewan. Aku nggak boleh raih cita-citaku, aku cuma boleh di rumah dan jaga anak-anak. Harus jadi istri yang baik buat kamu yang cemburuan, pemarah, tempramental!"
"Kamu pikir aku bisa lupa gimana kamu bentak-bentak aku karena aku naik pesawat pas Vian jadi pilotnya?! Aku nggak bisa lupa kamu teriak-teriak dan bantingin semua barang, Oliver. Kamu pikir aku nggak ketakutan, hah?!"
Oliver hanya diam, tangannya terkepal kuat.
"Aku capek sama kamu yang seenaknya sendiri. Aku harus berkompromi sama sikap kamu, aku harus jagain anak-anak biar mereka jadi cowok baik-baik. Tiap hari aku sounding supaya nggak ada perempuan lain yang nasibnya kayak aku. Tapi sekeras apa pun aku berusaha, aku nggak pernah baik di mata kamu. Dan, sekarang ... aku gagal lagi."
Keheningan menyelimuti selama beberapa saat. Yang terdengar hanya isakan tertahan Sienna yang saat ini memegangi dadanya yang terasa sesak. Hingga, kalimat yang keluar dari mulut Sienna membuat jantung Oliver berhenti seketika.
"Ollie, kalau begini terus, mending kita cerai aja."
"SIENNA!" bentak Oliver. Napasnya memburu.
Sienna berjingkat kaget. Seketika, Oliver menyadari kesalahannya. Ia berjongkok di depan Sienna dan menggenggam tangan istrinya, tetapi Sienna justru menghindar.
Jantung Oliver berdentum cepat. Tidak, ia tidak akan membiarkan pernikahan ini berakhir. Oliver harus memperbaikinya. Sienna tidak boleh pergi. Sienna harus selalu bersamanya, apa pun yang mereka hadapi, Sienna harus tetap ada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK SIDE OF SEBASTIAN ✓ [TERBIT]
Roman d'amour‼️ PART MASIH LENGKAP ‼️ Pre-order 1: Start 3 Februari 2023 THE GERRARDS : BOOK 3 [18+] Sebastian Theodoric Gerrard terkenal sebagai laki-laki yang bengis dan tak kenal ampun saat ada yang mengusiknya. Ia rela membunuh siapa saja yang dianggap meng...