Satu bulan berlalu.
Hubungan Isabella dan Noah masih dekat, tetapi mereka hanya jalan di tempat. Tidak ada kemajuan yang berarti. Hanya saja, setiap pulang sekolah, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama sebelum pulang ke rumah masing-masing.
"Ayah dan ibuku bercerai saat umurku masih lima belas. Aku punya saudara laki-laki, satu tahun lebih muda dariku. Namanya Nigel."
"Ayahku menikah lagi setahun setelah perceraian, dengan seorang janda anak satu. Sekarang, aku memiliki kakak perempuan yang umurnya juga tak jauh dariku."
Isabella mendengarkan cerita Noah tentang keluarganya dengan antusias. Ia jarang sekali mendengar ada keluarga yang sudah bercerai, tetapi tetap akur seperti Noah. Orang tua Zoe juga bercerai, tetapi hubungannya dengan ayahnya buruk. Zoe hanya hidup dengan ibunya yang merupakan putri konglomerat. Sedangkan, di keluarga Gerrard, tidak pernah ada satu pun perceraian— bahkan sejak zaman nenek moyang.
"Bagaimana dengan keluargamu, Issa?"
"Ya ... begitulah," jawab Isabella seraya tersenyum manis. "Ibu dan ayahku menikah 24 tahun yang lalu. Kakak tertuaku sudah berusia 23 tahun, sedangkan yang kedua berusia 20 tahun, dan yang ketiga 19 tahun. Kami cukup dekat satu sama lain. Dan ... kau tahu, mereka sangat protektif."
Noah masih menatap Isabella dengan pandangan berbinar, mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibir gadis itu dengan sabar.
Inilah yang Isabella suka dari Noah. Ia jarang sekali— hampir tidak pernah mengungkit soal keluarga Isabella. Ia bertindak sebagai orang biasa yang tidak tahu apa-apa dan selalu menganggap Isabella sama seperti orang biasa pada umumnya. Itulah yang membuat Isabella nyaman berada di dekat Noah.
"Aku punya banyak sepupu. Ayahku anak tunggal, ibuku memiliki seorang kakak laki-laki di Indonesia. Aku memiliki kakak sepupu laki-laki dari ibuku, sedangkan dari ayahku ... aku punya sembilan."
"Apakah itu banyak?" tanya Isabella ragu, setelah menyadari bahwa sepupunya ternyata tidak sebanyak itu.
"Ya ... cukup banyak." Noah tertawa. "Aku hanya punya dua dan kami tidak pernah berhubungan lagi. Aku tidak tahu apakah mereka sudah beranak-pinak atau belum."
Lalu, mereka berdua tergelak.
Obrolan terus berlanjut. Sampai tak terasa, perpustakaan sudah hampir tutup. Noah dan Isabella segera melangkah menuju parkiran.
"Hati-hati di jalan, Issa," ucap Noah. Ia membukakan pintu untuk Isabella, membuat gadis itu tersipu.
"Kau juga. Lain kali, aku juga ingin mencoba naik kendaraan umum."
"Tentu, aku akan menemanimu kapan pun kau mau." Noah mengedipkan sebelah matanya. Ia mengacak rambut Isabella, lalu menutup pintu mobil.
Jangan tanya bagaimana perasaan Isabella sekarang. Rambutnya yang diacak, hatinya juga ikut berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARK SIDE OF SEBASTIAN ✓ [TERBIT]
Romance‼️ PART MASIH LENGKAP ‼️ Pre-order 1: Start 3 Februari 2023 THE GERRARDS : BOOK 3 [18+] Sebastian Theodoric Gerrard terkenal sebagai laki-laki yang bengis dan tak kenal ampun saat ada yang mengusiknya. Ia rela membunuh siapa saja yang dianggap meng...