SBT | 34

22.5K 2.6K 1.7K
                                    

"Bagaimana keadaan istriku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana keadaan istriku?"

"Nyonya kelelahan, Tuan. Terlalu banyak beban pikiran juga dapat menjadi faktor menurunnya kondisi kesehatan Nyonya. Saya sarankan untuk membawa Nyonya pergi liburan dan melepas penat untuk beberapa minggu."

Vernando menghela napas.

"Saya sudah resepkan vitamin untuk Nyonya, mohon diminum secara rutin. Perbanyak konsumsi makanan bergizi juga akan sangat membantu."

Vernando mengangguk lagi. "Terima kasih, kau boleh pergi."

Sang dokter membungkuk dalam, sebelum keluar dari kamar utama kediaman Vernando. Setelah sang dokter pergi, pria itu duduk di sofa yang sudah dipindahkan ke tepi ranjang atas permintaannya, lalu menggenggam tangan istrinya yang tak sadarkan diri.

Belakangan ini, kesehatan Carolina menurun drastis karena masalah Sebastian dan Isabella. Carolina jadi sulit makan, ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menangis dan merenung.

Awalnya, Vernando sudah hampir membawa Carolina ke Indonesia karena istrinya itu terus memaksa. Namun, sesaat sebelum mereka berangkat ke bandara, Carolina tiba-tiba pingsan.

Vernando menghela napas untuk kesekian kalinya. Kepalanya terasa pening, karena akhir-akhir ini pun ia jadi sulit tidur. Ditambah lagi, ia harus menenangkan Carolina dan berusaha menghiburnya dengan berbagai cara karena ia tak ingin istrinya terbebani.

Vernando mengecup tangan Carolina berkali-kali. Diusapnya kepala istrinya yang mulai ditumbuhi uban. "Cepat bangun, Olin," gumamnya sendu. Ingatan akan cerita-cerita Sebastian tentang gadis yang disukainya pun kembali berputar di benaknya.

"Dia sangat cantik."

"Dia mirip sekali dengan Mommy. Tapi kau jangan mencari tahu, nanti kau akan tahu dengan sendirinya."

"Hanya dia yang aku inginkan, Grandpa. Aku akan berusaha agar dia menjadi milikku."

Vernando masih ingat jelas bagaimana mata cucu pertamanya itu berbinar saat ia bercerita. Sebastian selalu tersenyum saat menceritakan tentang gadis itu. Meski Sebastian bersembunyi di balik wajah garangnya, ia sangat tahu Sebastian begitu mencintai gadisnya itu.

Yang Vernando tak pernah tahu bahwa gadis yang Sebastian maksud adalah Isabella, cucu angkatnya sendiri. Tidak ada yang salah sebenarnya, karena mereka memang tidak terlibat hubungan darah. Namun, cara Sebastian sangat salah. Sekarang, semuanya menjadi rumit karena Sebastian salah langkah. Jika saja Sebastian mau menceritakan masalahnya, Vernando akan dengan senang hati membantu.

Netra hitam itu menatap Carolina lagi. Vernando mencium kening dan pipi Carolina lama, lalu kembali duduk.

"Bangun, Olin. Aku tidak kuat sendiri," ucapnya sendu.

***

Rhysand dan Cassian sibuk menenangkan keluarga besar mereka yang tidak berhenti menghubungi via telepon. Mereka sampai kewalahan karena ponsel mereka berdering tiada henti, sibuk menanyakan keadaan Isabella dan memaksa untuk datang ke Indonesia.

THE DARK SIDE OF SEBASTIAN ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang