04

2K 272 9
                                    


        Nafas Pei Xin memberat saat ia merasakan seseorang di belakangnya menghembuskan nafas. Ia meremang. Pei Xin menarik tangan yang melingkar di pinggangnya dan berbalik.

" Aku sudah peringatkan ! " Kata Pei Xin dengan agak kesal.

" Okay maaf, sudah selesai? " Tanya Fan xing.

Pei xin mengangguk " satu orang lagi kenapa ? "

Fan xing menggeleng " hanya bertanya " kata Fan xing lalu hening.

Pei Xin tau ada keraguan dari pria manis itu, Fan xing di mata Pei xin adalah sosok pria yang tidak ingin membuat orang lain khawatir, pria itu memiliki hati yang baik juga pengertian dia baik hanya saja kadang Pei Xin khawatir pada Fan xing yang terlalu baik itu.

Pei xin tau apa yang ada di pikiran pria itu " Jangan berpikir terlalu jauh, aku percaya kau " kata Pei Xin.

Fan Xing menghela nafasnya " Jangan terlalu percaya padaku jika aku tanpa sadar mengecewakanmu aku bersalah sekali pasti " kata Fan xing sambil memainkan ujung snelli Pei Xin.

Pei xin tidak pernah mau mengakui atau menerima dirinya adalah pihak dimasuki karna baginya itu tidak cocok dengan kepribadiannya, tapi sepertinya kali ini Pei xin tidak dalam pikiran lurus yang biasa ia terapkan.

Fan xing yang duduk di sofa terkejut tiba-tiba saja Pei Xin duduk di atas pahanya dan memeluk lehernya " I know you're a good man and always will be, I'm also sure you're not like your brothers you're different So don't think about unnecessary things just think of me, I'm always with you.And if you're bored just say it, I'll understand and put a temporary distance between us, I won't force you to always be with me " bisik Pei xin.

Fan Xing tersenyum kecil ia membalas pelukan pria yang duduk di pangkuan nya " Thank you for understanding me all this time " kata Fan Xing.

Pei xin membuat jarak antara mereka " lepas, aku mau bangun nanti ada yang masuk " kata Pei xin sambil meletakan kedua tangannya di bahu Fan xing.

Fan xing menatap Pei xin dari bawah " kau manis, gimme one kiss and i let you go " kata Fan xing dengan niat jahil.

" No, let me go "

Fan xing mengeratkan pelukan nya dan menggeleng " No~~ just one " kata Fan xing.

Pei xin menatap kesal baru ia akan mendekatkan wajahnya tiba-tiba pintu terbuka dan Pei Xin langsung duduk di samping Fan xing dengan panik.

Itu perawat yang biasa jaga di depan " O..ow ? Maaf, pasien yang sore nanti datang lebih awal Dokter Qi " kata Perawat itu dengan semu merah di kedua pipinya.

Bagaimana ia tidak merona?! Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Dokter yang dia kenal sangat gentle berada di atas pria lain dengan manisnya. Apa tidak jantungan ?!

Pei xin dan Fan xing salah tingkah jadinya.

" Suruh tunggu 5 menit lagi lalu panggil " kata Pei xin dan perawat itu keluar.

Fan xing terkekeh pelan, ia bangun dari posisi duduknya " Baiklah, aku akan pergi menemui kak Zhou Cheng. Nanti menyusul. Ok ? "

Pei xin mengangguk " okay " dan Fan xing mendekat lalu mengecup kening Pei Xin.

Sejujurnya Pei xin merasa malu di kecup seperti itu tapi dirinya suka. Setelah Fan xing pergi Pei xin menyiapkan data Pasien dan mulai kembali bekerja.

**

      

      Zhou Cheng membuka matanya dan melihat Haikuan menangis dalam diam sambil menggenggam tangannya.

The Last promise : To the moon And sun [ YiZhan ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang