14

1.7K 276 14
                                    


      Pukul 7.20 Papa dan Mama Wang Datang tentu untuk cucu dan mantu tercinta mereka bawa oleh-oleh.

" KAKEKKKK~~~~ " pekik Jia lalu memeluk kakeknya dengan erat sambil mengusel pipinya dengan pipi sang kakek.

" Aduh aduh anak ini " tawa sang kakek.

Jia memilih memeluk sang nenek, benar-benar dua kepribadian yang berbanding terbalik. Sedangkan Han hanya melihat sambil tersenyum, ia pikir ia sudah cukup merasakan di manja saat ia masih kecil.

" Pangeran kakek sudah besar " kata Papa Wang sambil mengusap kepala Han.

" Maaf ya kakek aku jarang berkunjung " kata Han.

" Aiyo~ tidak apa-apa "

Sang nenek memang lebih diam karna sejujurnya Mama wang masih merasa bersalah kepada Han dan Yibo. Terlebih sekarang menantunya sangat mirip dengan Mendiang Ying, itu membuatnya semakin di siksa oleh rasa bersalah.

" Ma, pa ayo kita makan malam sudah aku siapkan " kata Xiao Zhan.

**

       Makan malam berjalan dengan tenang, setelah selesai makan Han membantu Xiao Zhan mencuci piring seperti biasa, Yibo langsung mengobrol dengan Papa nya di ruang Tengah, Mama nya bermain dengan si kembar di kamar Jia dan Jiao.

" Yibo, papa ingin bertanya soal keluargamu "

" Soal apa ? "

" Han sudah beranjak remaja, tidakkah kau ingin dia belajar mengenai bisnis ? Agar bisnis kita terus berjalan "

" Pa, dia masih anak-anak untukku dan Zhan. Zhan tau Han punya pacar saja dia menangis tidak rela apalagi jika aku ajak Han untuk belajar bisnis di usianya yang sekarang ? Papa mau aku di cincang Istri ku apa bagaimana ? "

Papa Wang tertawa terbahak dia paham soal Menantunya yang sangat mencintai cucu sulung nya itu " Bukan begitu maksud papa, Han semakin lama akan semakin dewasa. Semakin dia dewasa dia akan mengerti soal pekerjaanmu dan kau pun pasti ingin punya Quality Time bersama istrimu berdua saja kan ? Jika Han paham kau tidak perlu merepotkan Haikuan atau Yu bin lagi untuk pekerjaan mu, karna mereka juga punya kehidupan pribadi Yibo "

Yibo menggeleng " Aku akan ajarkan dia soal bisnis Jika usianya cukup, dia masih anak-anak. Jiwa bebas untuk bermainnya juga masih besar jadi aku akan biarkan dia menggunakan waktu untuk bermainnya sebanyak yang ia inginkan dan jika dia tidak mau juga tidak apa-apa Meski Jia dan Jiao masih anak-anak kurasa mereka lebih tertarik di dunia yang aku lakukan jika mereka tau apa pekerjaan ku dan bagaimana aku bekerja "

" Untuk itu terserah padamu, Yibo apa kau tidak mau memiliki satu anak lagi ? Kau masih muda, memiliki dan mengurus satu lagi itu bukan hal besar "

" Kurasa untuk membicarakan anak papa harus bicara dengan Zhan, kan dia yang mengandung, dia yang bawa-bawa perut besar dan dia juga yang merasakan sakit nya . Kalau aku pribadi aku tidak mau ada anak lagi, kasian Zhan "

Han meletakan teh dan apel potongan untuk menemani ngobrol Daddy dan Kakeknya " aku akan kembali ke kamarku, Jika Daddy ada perlu bisa panggil aku " kata Han.

" Of course " kata Yibo lalu Han masuk ke kamarnya.

Zhan keluar dan duduk di samping Yibo.

" Zhan "

" Ya pah ? "

" Hm.. papa hanya ingin bertanya apa kau keberatan jika punya satu lagi ? Papa ingin gendong cucu lagi sudah lama rasanya setelah si kembar lahir "

Xiao Zhan mengejapkan matanya " eum.. aku.. kurasa aku tidak bisa. Kemarin sempat ada permasalahan di rahim ku jadi aku khawatir jika aku hamil lagi aku tidak yakin bisa "

The Last promise : To the moon And sun [ YiZhan ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang