Abian Sakra

1.5K 354 191
                                    

Annyeong Yeorobun~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Annyeong Yeorobun~

Aku datang membawa sebuah cerita baru nih

Kalian tau cerita ini dari mana?

Pembaca baru?

Ingat! Cerita ini hanya fiksi!

Kalau tidak sesuai harap maklum

Banyak kata toxic, harap bijak dalam membaca

Jangan lupa, Vote, Komen, dan Follow aku ya🖐

--

Plak!

Suara tamparan menggema di sebuah ruangan. Remaja yang sebagai korban hanya bisa menunduk menahan sakit di pipinya. Sudut bibirnya mengeluarkan darah, mungkin robek.

"Anak tidak tau diri! Enyah saja kau!" bentak pelaku yang tak lain adalah ayahnya.

Abian Sakra, remaja berusia 18 tahun itu telah melakukan kesalahan yang menurut ayahnya itu sangat fatal. "Ma-af," ucap Abi terbata-bata dan tidak berani menatap ayahnya.

"Pergi dari sini! Saya muak lihat wajah kamu! Bikin malu saja!" sang ayah meninggalkan Abi sendirian.

Air mata Abi tumpah, dadanya terasa sesak ketika mendengarkan perkataan ayahnya. Ia sudah diusir, jadi tidak ada hak dirinya untuk tetap di sini.

Dengan tergesa-gesa, Abi membereskan pakaiannya dan beberapa buku sekolahnya. Abi menggendong tas ransel dan menarik kopernya keluar dari rumah.

Sebelum pergi, ia menengok ke belakang melihat rumahnya untuk terakhir kalinya. Rumah yang sedari kecil menjadi tempat berlindung, tempat kebahagiaan sekaligus kesedihannya.

Abi melangkahkan kaki menuju halte bus dekat rumahnya. Abi mengayunkan kakinya ketika menunggu bus datang. Ia tidak tahu harus kemana untuk saat ini.

Ke rumah bibinya? Mungkin ia akan diusir juga. Abi membuka ponselnya, ia teringat kalau kemarin ayahnya baru saja memindahkan dirinya ke sekolah asrama.

Apa ia langsung ke sana saja? Untung aja ia masih mempunyai tabungan. Abi naik ke bus dengan susah payah karena koper yang dibawanya cukup berat.

Abi menggembungkan pipinya sembari menatap ke luar jendela bus. Malam ini ia berniat untuk menginap di rumah teman yang dekat dengan sekolahnya nanti.

Kenapa nasibnya seperti ini? Seperti tidak diharapkan dimana pun. Sampai di tempat kos milik temannya, Abi mengetuk pintu. Saat pintu terbuka, membuat Abi tersenyum lebar.

"Gue pikir masih lama," ujar Yuda-teman Abi- tersenyum tipis melihat laki-laki berwajah cute di hadapannya ini.

"Yudaaa lama banget gak ketemu," ucap Abi langsung menubrukkan badannya ke pelukan Yuda.

Because of You || Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang