Hitam

818 255 44
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

--

"Gak usah liatin gue kayak gitu," ujar Vano yang masih setia menutup mata. Abi terkejut, padahal dirinya sama sekali tidak membuat suara apa pun.

Vano membuka matanya, "Ngapain lo di sini?"

"Gak sengaja liat lo di sini jadi gue samperin."

"Ada urusan lo sama gue?"

"Hehe, gak ada si."

Abi duduk di sebelah Vano, ikut memejamkan matanya menikmati semilir angin. Tidak terlalu panas, cocok sebagai tempat menenangkan diri.

"Lo sering ke sini?" ucap Abi memecah keheningan.

"Kadang."

"Kenapa lo gak ajak gue ke tempat ini?"

"Lo siapa harus gue ajak?"

"Y-ya gue kan temen sebangku sekaligus temen sekamar lo."

"Penting gitu buat gue?"

Abi berdecak kesal, heran dengan orang yang ada di sampingnya ini. Suka sekali mematikan topik percakapan yang susah-susah dia buat.

Vano merasakan hawa dingin yang sangat menusuk kulit, perlahan matanya terbuka menatap ke arah samping. Terdapat bayangan hitam tepat di sebelah Abi. Sepertinya bayangan itu selalu mengikuti Abi kemana pun dia pergi.

"Lo bawa temen ke sini?" ucap Vano yang terus menatap bayangan hitam itu.

Seketika Abi duduk, menoleh ke sana kemari tidak ada seorang pun. "Gue sendirian kok. Kenapa bisa lo bilang gue bawa temen?"

Vano menatapnya sejenak, kemudian menggeleng, "Gak abaikan aja." Abi hanya mengangguk, kenapa tiba-tiba ia merinding ya.

Vano penasaran dengan bayangan itu, mendekatkan diri pada Abi membuat laki-laki itu menahan napas untuk sejenak. Tangan Vano terulur untuk meraih bayangan hitam, tetapi bayangan itu langsung menghilang.

Vano tidak sadar kalau wajah mereka dekar, hampir saja hidung mereka bersentuhan. Bahkan wajah Abi sudah merah padam. Vano menoleh, menatap Abi. Ia dengan jelas bisa melihat pipi laki-laki itu yang merona.

Vano memundurkan tubuhnya, kemudian bangkit meninggalkan Abi yang memegangi dadanya. "Gila kenceng banget," gumamnya.
.
.
.
.

"Abi, lo kemana aja? Gue malah berakhir sama temen lo ini," bisik Yuda sambil merangkul temannya itu.

"Ya sorry, tadi kalian asik banget ngobrolnya," ujar Abi pelan. "Lo berdua kenapa bisik-bisik gitu? Ngomongin gue?" ucap Dobby menatap sengit keduanya.

Sontak mereka menggeleng, memang tidak sedang membicarakan Dobby. "Lo yakin mau nungguin sampe gue pulang? Masih ada beberapa jam loh," ujar Abi menatap Yuda.

Because of You || Harukyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang