Hai hai..
Balik lagi nih dengan Sakka..
Dapet daging berapa kemarin? Banyak? Kok ga bagi author sih :(Happy reading guys!
--
Liburan semester telah tiba. Abi, Vano, Rehan, dan Dobby berencana untuk liburan bersama. Di kamar Abi dan Vano, mereka berdua sibuk membereskan barang-barang yang akan dibawa nanti.
Abi ingin sekali bertanya tentang surat yang ia temukan beberapa waktu lalu. Tapi ia malu untuk bertanya terlebih dahulu, kalau menunggu Vano mengakuinya mungkin itu tidak pernah terjadi.
"Vano," panggil Abi yang hanya dibalas deheman oleh laki-laki itu.
"Lo yang ngirimin surat pas yang di loker kan?"
Gerakan tangan Vano terhenti. Ia menoleh ke arah Abi, "Maksud lo?"
"Gue nggak sengaja nemu kertas itu sama persis dengan yang gue dapat di loker. Itu lo yang ngirim?"
"Iya itu gue," jawab Vano santai sambil kembali melanjutkan aktivitasnya.
Abi ternganga, "Jadi beneran lo yang ngirim? Waktu itu kan gue sama lo nggak kenal. Gimana bisa?"
"Siapa bilang waktu itu kita nggak kenal? Gue kenal lo sebelum lo pindah sekolah."
"Hah?"
"Gue kenal lo saat di bus tepat sehari sebelum lo pindah ke sekolah. Cowok mungil yang kesusahan buat bawa kopernya sendiri."
"Tunggu, jadi lo ada di bis yang sama? Sama gue?"
"Iya gue duduk tepat di seberang lo."
Abi terdiam sesaat setelah mengingat-ingat ternyata Vano itu cowok yang memakai hoodie berwarna abu-abu waktu itu.
"Terus kenapa maksud surat seolah-olah lo tahu semua kejadian yang akan menimpa gue?"
Vano mendekat, menunduk untuk mensejajarkan tingginya. "Lo lupa kalo gue indigo? Gue bisa rasain aura lo. Ada yang gak beres. Anggap aja itu surat cinta dari gue."
"Cih, ternyata lo duluan yang suka sama gue, tapi kenapa pura-pura nggak kenal. Ngeselin."
Vano hanya tersenyum, mengusak rambut Abi pelan. Abi mengecek apa saja yang dibawa oleh Vano. "Lo ngapain bawa ginian?" tanyanya sambil menunjukkan beberapa jimat.
"Nggak ada yang tahu kan di sana ada apa aja?"
.
.
.
.Mereka berempat telah berada di bandara untuk berangkat ke pulau Jeju. Rehan telah menyewa sebuah vila di sana. Untuk biaya makan dan tempat tinggal itu ditanggung oleh Rehan. Sisanya tanggung sendiri.
Abi membenarkan jaket yang dipake oleh Vano. "Pakai jaket itu yang bener, resletingnya dinaikin sekarang lagi musim dingin."
"Kita mau liburan ya bukan mau pacaran," cibir Dobby yang melihat adegan tersebut. Rehan langsung membekap mulut Dobby agar tidak berbicara lagi.
Satu jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Jeju. Awalnya Dobby ingin satu kamar dengan Abi, tetapi langsung diterobos oleh Vano.
Abi langsung tertidur tanpa melepas sepatunya. Ia jarang bepergian naik pesawat, mungkin belum terbiasa. Vano melepas sepatu Abi dengan pelan agar tidak membangunkannya.
Ia juga membereskan barang-barang Abi. Vano duduk di tepi ranjang, menatap Abi yang sedang terlelap. "Gue harap nggak ada kejadian yang gak diharapkan di sini."
Vano ke dapur untuk mengambil minum, tak sengaja ia melihat Dobby sedang menelepon seseorang. Samar-samar ia mendengar nama Abi disebut.
"Iya, saya akan melakukannya malam ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You || Harukyu ✓
Fanfiction[END] Abian Sakra terpaksa harus pindah sekolah khusus laki-laki karena suatu alasan. Bahkan harus tinggal di asrama karena ayahnya sudah tidak mau lagi melihat dirinya. Awalnya Abi pikir akan baik-baik saja, tetapi teman sebangkunya Devano Karendra...