Bulan yang Resah

9.6K 1K 28
                                    

Ini pukul 12 malam. Dimana 2 jarum jam saling bertemu. Waktu dimana langit telah menggelap. Bulan bintang kembali bersua. Suara-suara binatang malam mengalun. Dunia seolah terlelap. Orang-orang mulai menyelami mimpinya. Namun tidak dengan Jay. Ia masih membuka matanya. Terduduk di lantai sembari tenggelam dalam pikirannya. Ia terlihat begitu resah. Hingga malam ini ia belum mengetahui siapa dirinya.

Malam semakin larut. Jay membaringkan tubuhnya di kasur yang begitu berantakan. Mata hitam pekatnya menatap jarum jam yang terus bergerak. Bagi Jay kehidupan seperti dua jarum jam. Jarum jam terus berdetak, bertemu dengan si jarum pendek, melaluinya dan bertemu kembali, lalu akan berhenti ketika baterai mulai habis. Layaknya manusia, ia menjalani hidup, bertemu seseorang lalu berpisah, fenomena seperti itu terus berjalan hingga menunggu tutup usia. Jay tidak suka hal seperti itu. Untuk apa bersua dengan seseorang jika pada akhirnya akan kembali berpisah. Bukankah sangat menyakitkan?

Tiba-tiba saja di kepalanya muncul bayangan seorang wajah dokter manis. Dokter yang menemuinya kemarin siang. Dokter mungil dengan perlakuan lembut dan memiliki senyum menenangkan seperti ibunya. Dokter yang sudah ia lukai dan ia usir dari hadapannya. Semenjak dokter manis itu keluar dari kamarnya, Jay tak lagi melihatnya kembali. Jay menautkan alisnya. Apa benar dokter itu mengundurkan diri? Jika benar, itu diluar dugaannya. Dokter sebelumnya akan mengundurkan diri setelah dua atau tiga hari. Ini terlalu cepat.

Jay menyandarkan punggungnya di headboard. Entah kenapa, membayangkan dokter mungil itu mengundurkan diri membuatnya gelisah. Hati Jay terasa tak terima dengan kepergiannya. Rasanya seperti ada sesuatu yang kosong. Jay menggerakkan tangan mengusap pipinya. Pipi ini yang diusap si dokter manis kemarin siang. Rasanya masih hangat. Ia menghirup dalam-dalam udara dikamarnya. Bau pengap terganti dengan aroma parfum lembut si dokter manis.

Ia tak paham dengan dokter mungil itu. Ia berbeda, benar-benar berbeda. Jay tak pernah bertemu dengan orang seperti itu sebelumnya. Seseorang dengan hati lembut dan perlakuan yang halus. Sejenak Jay tersadar, ia benar-benar keterlaluan. Ia sudah melukai seseorang yang tidak bersalah. Bagaimana jika dokter itu benar-benar mengundurkan diri?

Jay mengacak rambutnya yang mulai panjang dan tak terawat. Ia gusar juga kebingungan. Untuk apa memikirkannya? Untuk apa Jay khawatir atas pengunduran diri si dokter? Bukankah itu hal yang bagus? Hidupnya tidak akan terganggu.

Merasa matanya mulai berat, Jay pun membaringkan tubuhnya dan mulai memejam.

O B S E S S I O N

Pukul enam pagi, Jungwon sudah sibuk dengan pakaian di lemari. Dimasukannya sebagian pakaian yang akan ia butuhkan ke dalam koper. Jam tujuh nanti Han Seokya akan menjemputnya. Buru-buru Jungwon menyiapkan keperluannya. Tak banyak, hanya beberapa pasang pakaian kerja, pakaian dalam dan piyama.

Selesai dengan urusan pakaian, Jungwon melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Dibukanya semua pakaiannya setelah menutup pintu. Sejenak matanya memandang luka memar di lengannya. Pikiran Jungwon menerawang ke memori semalam. Apa ini keputusan yang tepat?

Semalam Tuan Park mengajaknya berdiskusi di kantornya. Malam itu Jungwon benar-benar dilema. Tuan Park memberinya dua pilihan. Tetap bertahan namun dengan syarat tinggal di kediaman Tuan Park dan berhenti bekerja di klinik atau mengundurkan diri lalu kembali bekerja di kliniknya. Jungwon tidak bisa memilih. Hatinya begitu bimbang. Ia enggan meninggalkan kliniknya. Ia masih ingin bekerja disana. Tak masalah dengan penghasilan. Jungwon tetap senang berada di klinik kesayangannya. 

Namun disisi lain, ia juga memikirkan pasiennya. Ia sudah diberi kepercayaan, ia tidak ingin mudah mengundurkan diri begitu saja. Ia ingin menyembuhkan seseorang yang menderita dan kesepian dibalik sebuah bilik pintu. Sangat tidak profesional jika ia menyerah begitu saja. Meskipun bisa saja nyawa yang menjadi taruhannya.

OBSESSION | JAYWON [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang