two months later
--
-
*Baekhyunpov
Lagi,
seperti baru kemarin adalah hari minggu. Dan sekarang, aku bertemu dengannya lagi. Entah mengapa waktu cepat berlalu. Dan semua masih sama. Begitu juga denganku.
Begitu singkat,
seperti itulah waktu yang tersisa untukku. Aku tidak tau akan berapa lama lagi.
Di sepertiga malam aku selalu terjaga.
Aku tidak bisa melihatmu, sekalipun aku merindukanmu. Entah hanya aku, atau kau juga merasakannya.Tapi mengapa?
mengapa kau biarkan aku menunggu selama ini?
Tetap saja,
mungkin kau tidak akan pernah datang. Karena itu, dengan sedikit waktu yang tersisa. Aku ingin habiskan semuanya dengan mengasihi orang di sekitarku. Aku ingin memberikan segala yang ku punya, yaitu Cinta. Hanya itulah yang bisa ku berikan.
Seperti hari ini,
aku akan tetap tersenyum seperti ini.
"Bibi lihat! dia lucu sekali bukan?" Lamunanku buyar, Aku mendengar suara MinHyun memanggilku.
"Tentu saja, dia sangat lucu dan manis seperti MinHyun" ujarku mengiyakan. Ya, sekarang MinHyun mempunyai seorang adik. Dia sangat senang juga bersemangat menjadi seorang kakak. Dan itu membuatku teringat pada kakakku. Entah bagaimana kabarnya sekarang.
Sungguh beruntung,
keluarga ini punya segalanya yang tak pernah ku miliki. Dan mungkin tidak akan pernah.
Aku cukup sadar akan semua itu. Tentang siapa diriku, dan dimana tempatku seharusnya.
Aku hanya berharap keluarga ini akan tetap mendapatkan kebahagiannya. Baik itu Sungmin, Kyuhyun ataupun MinHyun. Mereka semua sudah sangat membantuku.
"bibi boleh aku main jungkat-jungkit di sana?" MinHyun bertanya padaku, terlihat sekali jika ia ingin bermain bersama anak-anak yang lain.
"tentu, tapi hati-hati ya" Aku mengusap pucuk kepalanya dengan sayang, mana bisa aku menolak permintaannya. Bagiku Minhyun sudah seperti putriku sendiri. Dan aku sangat menyayanginya.
Melihat anak-anak sibuk dengan dunia bermainnya, hatiku menghangat. Melihat bagaimana mereka tertawa lepas dan berlarian, aku teringat tentang masa kecilku dulu.
Aku masih ingat dengan jelas, kalau kakakku selalu mengalah demi aku. Ia sering kelaparan dan kedinginan karenaku. Tapi sekarang aku bahkan pergi tanpa berpamitan padanya.
Entah ada apa denganku, padahal cuaca hari ini sangat cerah. Tidak seharusnya aku mengingat semua ini lagi.
Aku mengusap airmata di pipiku dengan cepat. Tidak baik jika aku terus seperti ini.
"Sayang, kita temui kakakmu dan pulang ya" Aku beranjak dari kursi taman sembari mendorong kereta bayi. Akan lebih baik jika aku ajak keduanya pulang sekarang.
"Minhyun ayo pulang, sudah cukup bermainnya ya" tuturku lembut, dan gadis kecil itu langsung mengiyakan.
"Anak pintar" Aku tersenyum lalu menggandeng tangan kecil itu. Minhyun adalah anak yang baik. Dia manis dan pintar seperti ibunya. Setiap kali melihatnya tertawa juga tingkah polosnya, semua laraku hilang dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories Under One Roof [END]
Romance2 orang hidup di bawah atap yang sama dan berpijak di lantai yang sama, namun keduanya seperti hidup di dunia yang berbeda. Tak ada sapa, sentuh dan tawa dalam kebersamaan. Seperti apa kisahnya?