Naruto terbangun lebih dulu dari Akeno dan dia langsung tersenyum begitu memandang wajah damai Akeno. Dia tidak menyangka jika sudah menikah dengan seorang wanita cantik seperti Akeno, walaupun di awal pernikahan, dia harus di buat kecewa karena tindakan istrinya, namun sekarang dia malah tidak bisa jauh walaupun sedetik. Terdengar lebay namun itu kenyataanya, karena bagi Naruto, Akeno adalah nafas baginya, jadi jika tidak dekat dengan Akeno akan membuatnya sulit bernafas dan berakhir dengan dirinya sakit, itu hal ringan untuk hal terberatnya kalian pikirkan sendiri
Setelah puas memandang wajah damai Akeno, Naruto lalu turun dan akan membuatkan sarapan. Sudah lama dia tidak berkutat dengan peralatan dapur, dan hanya Akeno yang boleh merasakan masakannya.
Sekiranya semua sudah cukup dan menata dalam baki, akhirnya Naruto membawanya ke kamar dan Akeno masih terlelap dalam mimpi
Menaruh di sisi ranjang, Naruto beranjak untuk membangunkan istri tercintanya
"Hon~ bangun sayang..." Tepukan lembut Naruto lakukan karena dia tidak ingin membuat Akeno kaget dan itu berhasil saat Akeno perlahan menggeliat dan membuka mata
Hal pertama yang Akeno lihat adalah wajah tampan suaminya, jangan lupakan senyum itu yang selalu membuat jantung Akeno tidak sehat
"Ohayou bie~ maaf apa aku kesiangan?" Tanya Akeno saat matanya melihat jam dinding sudah menunjukan pukul 07.45 waktu Jepang
"Hmmm tidak, sekarang minum air putih dulu baru nanti lanjut sarapan" Ucap Naruto sambil menyodorkan segelas air putih yang diambil segera oleh Akeno untuk menetralkan debaran jantungnya yang selalu disko ketika mendapatkan perlakuan romantis dari suaminya
"Anak pintar~" Puji Naruto setelah Akeno meminumnya "Nah sekarang makan dulu ya" Naruto lalu menaruh baki berisi piring dan gelas jus
"Ehhh? Kamu membuat ini bie?" Kaget Akeno saat di pangkuannya ada menu sarapan pagi
"Hehehe iya, makan dulu ya abis itu baru mandi"
"Jorok ihhh, mandi dulu yang ada baru makan"
"Gpp kali hon, udh makan dulu ya, abis itu kita jalan"
"Jalan? Kemana bie?" Akeno bertanya dengan antusias dan itu membuat Naruto gemas
"Abisin dulu itu sarapan" Akeno mengerucutkan bibirnya kesal namun dia tetap makan karena udah di janjiin bakalan diajak jalan
Jarang-jarang suami kuningnya ini inisiatif ngajak jalan karena biasanya sibuk kerja dan juga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah daripada keluar, karena menurut Naruto, hanya menambah polusi dan bikin panas
Setelah sarapan dari suami, Akeno bergegas ke kamar mandi, karena dia sudah tidak sabar ingin jalan-jalan. Tak butuh waktu lama, Akeno sudah keluar dengan handuk melilit tubuhnya yang bilamana Naruto melihat sudah dapat dipastikan akan langsung menyerangnya