Mansion Pendragon
Akeno berdiri diam sambil menatap Naruto bingung, sedangkan Naruto dia nampak tenang walaupun ada tukikan tajam pada alisnya
"Kamu masuklah dulu, dan segera beristirahat, ini sudah malam" Ucap Naruto sambil mengelus kepala Akeno
"Kamu mau kemana?"
"Aku... Aku ada pekerjaan yang harus di urus"
"Pekerjaan? Apa?"
"Perang" Ucap Naruto singkat dan membuat Akeno membelalak matanya
"Untuk beberapa hari ke depan, Lee yang akan menjadi asistenmu sekaligus tangan kanan, jadi mau apapun kamu bisa menyuruh Lee"
"Lee jaga nyonya, hon aku pergi dulu"
Naruto lalu masuk ke mobil setelah sebelumnya memeluk juga mencium kening Akeno. Sedangkan Akeno yang ditinggal menatap mobil Naruto dengan raut khawatir
"Nyonya bos sebaiknya kita segera masuk, ini sudah malam nanti kalau nyonya bos sakit, Lee yang akan kena hukum" Akeno hanya melirik Lee tanpa minat sedangkan yang dilirik tengah memamerkan senyum cerah berkilau
"Panggil wakil presiden, penanggung jawab terkait ke kantor sekarang"
"Panggil perencana publik, sekretaris dan juga perencana darurat ke ruang perang sekarang. Jangan beritahu bagian administrasi. Pilih bagian team elit lapangan"Ucap Naruto pada Kakashi sebagai tangan kanan Naruto
Naruto mengendarai mobil dengan kecepatan gila, karena ini sudah malam, biasanya membutuhkan waktu lebih dari 30 menit, namun ini hanya 10 menit dari rumahnya
Di ruangan Naruto
Terlihat beberapa orang tengah duduk sambil menggerutu, mereka adalah para penanggung jawab perusahaan
"Akankah kita akan beneran berperang?" Takeji, pria tua dengan perut buncit
"Apakah dia tidak tahu status perusahaan?" Sirota, pria tua kurus berkepala sedikit botak
"Untuk seorang CEO muda dan tidak berpengalaman, terlalu gegabah" Momota, pria setengah baya dengan gaya rambut belah tengah
"Melawan perusahaan Uchiha apakah dia sedang bercanda?" Kendo, pria berkacamata
"Dia terlalu gegabah, apakah kita harus membujuknya untuk menghentikan perang ini?" Roro, pria dengan wajah kotak
"Ah benar kit-" Ucapan Takeji terpotong begitu pintu terbuka menampilkan Naruto dan Kakashi di belakangnya
Ceklek
"Untuk seorang CEO muda dan tidak berpengalaman, ini akan menjadi bunuh diri. Apakah benar?" Tanya Naruto langsung duduk
"Ahhh apa maksud mu Tuan? Kita tidak ada berbicara seperti itu, benarkan?" Gugup Sirota sambil berkeringat dingin dan di angguki yang lain
"Benarkah?" Naruto bertanya sambil tersenyum
"Karena anda sudah disini, apakah kita bisa-" Kembali Naruto memotong ucapan Takeji
"Pintu keluarnya disana jika anda ingin pergi"
"A-ahh maksud saya, kami akan mendukung Tuan hehe b-benarkan?" Mereka yang ada di ruangan kembali mengangguk kaku
"Ini adalah pondasi awal kita, jika kita kalah maka kita akan benar-benar hancur" Dengan pelan Naruto berucap dan membuat semua orang meneguk ludah kasar
"Ini akan membuat pemikiran publik berubah, mereka tidak akan pernah meremehkan perusahaan kita" Semuanya langsung bertepuk tangan