Seorang pria tampan tengah menatap kearah jendela dari pintu pesawat. Sedangkan di depannya seorang pria lumayan tampan sedang mengoceh menjelaskan jadwal dari pria di depannya
"Bos di dengarkan tidak sih"
"Hmmm"
Lee sekuat tenaga menahan tangis mendapatkan respon dari bos nya. Semenjak menikah dan ditinggal oleh istrinya, bosnya ini menjadi lebih dingin
"Tenang saja bos kan sebentar lagi kita sampai di Jepang, bos bisa bersama lagi dengan nyonya bos hehehe" Naruto tidak langsung menjawab namun memejamkan matanya
"Berapa lama lagi? "
"Heumnm 1 jam lagi bos"
"Bangunkan aku jika sudah sampai"
Naruto langsung tidur. Di kepala kuningnya sudah tersusun apa yang akan dia lakukan jika nanti bertemu istri sexy nya dan membayangkan saja sudah membuat Naruto tersenyum
"Bos sudah sampai" Lee membangunkan Naruto
"Hmmm" Lee mah sudah biasa menghadapi sifat bos nya yang satu ini, jadi Lee berharap jika nyonya bos nya bakalan lebih baik daripada bos nya ini
"Bos kita langsung ke mansion? " Dalam perjalanan Lee harus bertanya daripada bonus nya hangus
"Ke acara Akeno"
"Hohoho bos sudah tidak sabar untuk bertemu dengan nyonya bos ya hihihi. Aku kalau sudah menikah juga tidak mau jauh dari istri. Bos sih enak sudah menikah dengan nyonya bos, mana nyonya bos sangat cantik lagi. Nanti Lee tanya ke nyonya bos deh siapa tahu ada temannya yang single heheh" Lee mengoceh tanpa henti dan itu membuat Naruto ingin mencukur bulu alis tebalnya
"Lee"
"Siap bos, Lee diam" Lee tahu apa kalimat lanjutannya dan dia masih parno kalau bonus nya akan di potong
"Bos sudah sampai"
Naruto langsung masuk ke gedung dengan diikuti oleh Lee di belakangnya. Begitu masuk, ekspresi wajah Naruto berubah datar dan sorot matanya sangat tajam. Di depannya terpampang pemandangan yang membuat emosinya langsung naik. Lee yang juga melihat langsung membulatkan matanya, saat melihat wajah bosnya, Lee langsung menelan ludah dengan susah payah
Dapat Naruto dengar jika istrinya di rendahkan, bahkan dibilang sebagai perebut tunangan orang. Orang-orang bahkan ikut menggunjing istrinya dan emosinya tidak bisa di tahan saat tahu beberapa orang pria tengah mencoba memegang istri berharganya
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?! "
Naruto langsung berteriak dan semua orang langsung melihat kearah sumber suara yang ternyata seorang pria tampan dengan perawakan seperti orang barat tengah menatap tajam namun dengan ekspresi datar
"Siapa kamu? Siapa yang membiarkan orang ini masuk?!" Fugaku yang tidak tahu siapa Naruto berteriak memanggil penjagaNaruto hanya diam tanpa menjawab, dirinya berjalan perlahan kearah Akeno yang tengah memandangnya dengan sorot wajah lega, takut, dan kerinduan. Naruto marah karena melihat airmata jatuh dari mata indah istrinya