Saat ini di bandara tengah terjadi kehebohan, bukan karena ada artis papan atas, melainkan seorang pria dewasa tengah menangis dan merengek pada pria lainnya. Mungkin jika tidak ada wanita di samping pria tadi, orang-orang akan mulai berfikir lain
Sedangkan disisi wanita dia tengah menahan malu karena menjadi pusat perhatian
"Bie~"
"Hmm kenapa hon? Mau apa?"
"I-itu... " Akeno tidak melanjutkan omongannya namun dia malah memeluk Naruto sedangkan Naruto sendiri heran dengan tingkah laku istrinya namun dia akhirnya paham apa yang membuat istrinya seperti ini
"Diam" Desis Naruto dan membuat Lee berhenti menangis
"Hiks bos, Lee tidak mau ke Afrika.. Hueee bos nyonya tolongin Lee~"
"Merengek lagi aku pastikan akan membuatmu selamanya kerja disana"
Dan telak ucapan Naruto membuat Lee terdiam seketika. Lee masih cukup waras untuk tidak membuat bos nya makin murka
"Tuh pesawatmu udah siap, sana pergi" Usir Naruto tanpa perasaan
Sedangkan Akeno dia menahan tawa saat melihat wajah melas Lee. Sedangkan Lee dia perlahan berjalan menuju boarding pass, matanya sesekali menatap bos nya yang sialnya malah asik bermesraan dengan istrinya
"BOS KEJAM" Teriak Lee begitu melewati petugas
Sedangkan Naruto dia terdiam karena sudah hafal tingkah kekanakan asistennya, kalau Akeno dia tertawa melihat drama antara bos dan karyawannya
"Puas sekali tertawanya"
"Hihi abisnya kalian sangat lucu bie, ada aja gitu tingkah asistenmu. Tapi bie, apa kamu beneran menugaskan di Afrika?" Akeno tahu kalau Lee itu adalah tangan kanan Naruto
"Tidak, dia memang sengaja aku kirim kesana buat ancaman, nanti setelah mengantarmu ke London, baru aku jemput dia dan kuajak ke Australia"
"Apa kamu g capek bie? Maksudku kamu ke London, terus ke Afrika baru ke Australia. Itu 3 benua yang berbeda loh bie. Sebaiknya suruh aja dia langsung ke Australia daripada kamu menjemputnya" Akeno jelas tidak mau suaminya sampai sakit
"Saran diterima, makasih hon. Ayo sudah waktunya kita berangkat" Akeno menggandeng tangan Naruto erat karena betina di bandara tengah menatap lapar suaminya
Mansion Pendragon, London
Kedatangan Naruto maupun Akeno sontak membuat semua pelayan kelabakan, karena mereka datang tanpa pemberitahuan
Akeno langsung mencari keberadaan Arthuria, dia sangat merindukan pelukan hangat ibunya itu dan begitu melihat Arthuria di taman belakang dia langsung berlari dan memeluk erat Arthuria, sedangkan yang dipeluk awalnya kaget namun kekagetannya menghilang setelah tahu siapa yang memeluknya
"Mom kangen~" Rengek Akeno masih dengan memeluk Arthuria
"Dasar anak nakal, kenapa baru datang heum? Tidak ingat jika punya ibu disini? Mommy juga merindukanmu sayang"
"Mommy sedang apa?"
"Hanya menikmati masa tua sayang, oh iya kamu kesini sama siapa? Dimana bocah kuning itu?"
"Naru sedang di dalam mom, mungkin ketemu sama daddy, entahlah~"
"Dasar maniak kerja. Kamu sudah makan sayang? Mau mommy buatkan sesuatu?"
"Sudah mom, tapi kalau sekarang Akeno hanya ingin memeluk mommy hehe" Manja Akeno dan kembali memeluk lengan Arthuria
"Dasar~" Arthuria sendiri hanya terkekeh dan mencubit pelan hidung Akeno
