Di bumi belahan lain, Naruto langsung meminta Lee untuk menyusulnya ke Australia, ada kerjaan yang harus dia selesaikan.
"BOOSSSSS..... HUHUHU JANGAN KIRIM LEE KE AFRIKA BOSS HUHUUU" Dengan lebay juga entahlah Lee teriak juga menangis seperti anak kecil dan itu membuat Naruto kesal karena kegiatannya dalam membaca dokumen terganggu
"1 kata terucap, ucapkan selamat karena menjadi pribumi Afrika" Dan seketika Lee langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan
Tanpa banyak kata Naruto lalu melanjutkan kegiatannya, sedangkan Lee yang tahu apa tugasnya langsung bergerak tanpa perintah, ingat dia masih sayang nyawa untuk tidak dikirim ke Afrika
Naruto ingin menggebut kerjaannya supaya cepat bertemu dengan Akeno, dia tengah bucin karena tidak mau berpisah lama dengan istri cantiknya
Inggris
Akeno saat ini tengah menemani Sakura membeli gaun, yahhh mau tidak mau dia harus menghadirinya karna sebagai balas budi karena sudah menyelamatkan neneknya. Sedangkan Akeno dia masih terkikik jika sahabatnya akan segera dipesunting oleh orang dalam waktu sekejab, yah hampir sama sih dengan nasibnya
"Eh jidat, lu ngerasa g sih, kalau nasib kita tuh hampir sama" Sambil memilih gaun
"Huh? Maksudmu?" Jidat lagi ngebug
"Duh lemot" Gemas Akeno dan membuat Sakura kesal karena dibilang lemot walaupun kenyataan memang lemot
"Kita mendapatkan suami dengan cara yang sama, yaitu karna mertua kita yang salah paham, dan tidak mau mendengarkan alasan kita" Dengan lesu Akeno menjelaskan
"Tapi bukankah suami dan juga keluargamu sangat menerima dirimu ya sapi?"
"Ya memang dan gue bersyukur untuk itu juga gue berdoa semoga lu juga bahagia, suami yang sayang ma lu lalu keluarga menerima semua kekurangan lu jidat"
"Awwww amiin~" Dengan begitu kedua sahabat itu saling memeluk dan membuat semua orang menatap aneh kearah mereka
"Ok. Sekarang waktunya berbelanja. Gue juga mau beliin suami gue baju kerja"
"Dihhh sok perhatian lu"
"Lha emang gue perhatian. Bilang aja lu sirik ma gue"
"Sirik? Cuiiihhhh g guna gue sirik ma lu"
Akeno tidak menjawab tapi hanya terkekeh lalu melanjutkan melihat deretan gaun yang tengah di pajang. Sesekali mengambil untuk melihat modelnya, tapi akhirnya di kembalikan lagi kalau dirasa kurang cocok dengan seleranya
Sedangkan Sakura dia juga memilih dan pilihannya jatuh pada gaun yang simple namun nampak elegan
"Oiii sapi gimana menurutmu?"
Akeno hanya melihat kedua gaun yang di tunjukkan oleh Sakura. Keningnya berkerut seolah sebagai juri
"Sip ambil semua" Putus Akeno setelah beberapa saat terdiam
"Gila ya lu? 1 gaun aja sudah membuatku kehilangan 3 bulan gaji bodoh dan lu nyuruh ambil keduanya? Lu mau bikin gue jadi kang ngepel disini?" Yahh namanya cewek kalau kaget pasti tuh mulut auto kek kereta tanpa rem langsung nyerocos
"Berisik jidat. Udah lu tenang aja, gaun ini gue yang bayar, itung-itung hadiah karena lu mau dapat suami hihihi"
"Tap-"
"Ayo sekarang kita bayar lalu temenin gue ke toko sebelah. Gue mau cari baju buat kesayangan gue" Sakura memutar bola mata saat melihat Akeno mode bucin kek gini
Setelah membayar gaun yang dipilih oleh Sakura, mereka langsung menuju toko sebelah. Tenang untuk paper bag sudah dibawa oleh bodyguard milik nona Akeno