Sesampainya di apartement mereka, jevano masih terdiam. Tidak benar-benar mengabaikan jenandra sih, dia sempat ko berbicara kepada sahabatnya itu saat mereka masuk kedalam apartement. Walau hanya untuk ijin mandi duluan sih, sedangkan jenandra sendiri tidak ambil hati atas sikap jevano padanya.
Selagi menunggu giliran untuk mandi, jenandra menyiapkan buku-buku yang akan dipakai besok. Untungnya malam ini tidak ada tugas yang perlu dikerjakan, karena selain malas jenandra juga sudah sangat lelah hari ini.
"Oh udah jev? Gue mandi dulu, kalo mau tidur duluan aja" ujar jenandra saat melihat jevano keluar dari kamar mandi.
"Gua tungguin, sana cepet mandi" jawab jevano yang dibalas anggukan oleh jenandra.
Sementara sahabat manis nya sedang mandi, jevano pun pergi ke walk in closet untuk memakai pakaian tidur nya.
,
Sekitar 20menit jenandra di dalam kamar mandi, akhirnya pemuda manis keluar lengkap dengan tubunya yang sudah dibalut dengan piyama kesayangan nya. Lalu segera menghampiri jevano yang saat tengah bersandar di kepala tempat tidur mereka dan asik bermain dengan game di ponselnya,
"Jev, lo lagi ada masalah?" Tanya nya pada akhirnya, dia bukan tipe orang yang sabaran meskipun tadi sudah berusaha menunggu sahabaf nya yang sial perlu ia akui sangat tampan itu untuk bercerita duluan.
Mendengar pertanyaan jenandra, jevano menghela nafas terlebih dahulu untuk mengatur emosinya yang belum terlalu stabil dan tak lupa untuk mengakhiri game dan mematikan ponselnya.
Ia mendekat ke arah jenandra yang saat ini berbaring di sampingnya sambil memaikan ujung selimut.
"Nan, mama jodohin gue. Lo tau sendiri kan gue gak suka hal gituan? Terlalu kuno" ucapnya lalu berangsur memeluk jenandra dan menyembunyikan wajahnya dicekuk leher sahabat nya.
Jenandra sebenernya agak kaget, tumben sekali jevano sangat menempel pada nya seperti ini. Dengan sedikit gugup, jenandra membalas pelukan itu dan mengelus pelan rambut jevano.
"Iya gue tau, apa gak mau mencoba nya jev? Setidaknya lo gak usah susah-susah nyari" balas nya disertai kekehan agar tidak terlalu canggung.
Bukan nya segera menjawab, jevano malah semakin mengeratkan pelukan mereka. Menyamankan dirinya dalam pelukan sang sahabat manisnya itu, tanpa dia ketahui jaemin sendiri sedang menggigit bibir nya sedari tadi.
Kebiasaan nya ketika berusaha mengatur diri saat merasa sangat gugup, apalagi sekarang keadaan nya mereka yang mendadak sangat menempel. Dan jangan lupa hembusan nafas jevano yang berhebus terus mengenai leher jenandra yang sensitif.
Geli
"Gak mau nan, gue gak tertarik sama cewek itu gak suka. Ceweknya ngeliat gue kayak obsesi banget, dan itu bikin gue gak nyaman. Lagian semenjak gue punya lo, gue gak lagi mikirin soal cewek. Toh gak ada bedanya" jawab jevano ambigu.
Jawaban yang membingungkan untuk otak cetek seperti milik jenandra yang saat ini mengerenyitkan keningnya bingung, maksud perkataan Jevano itu apa? Tapi saat akan menanyakan nya lagi ternyata Jevano sudah mulai terlelap. Alhasil jenandra mengurungkan niatnya, mungkin bisa lain waktu untuk menanyakan nya.
Sambil mengelus pelan rambut jevano, dia diam-diam memperhatikan wajah sahabatnya yang sedang tertidur itu.
"Entah kenapa gue ngerasa gak rela pas lo bilang di jodohin jev, dan perasaan gugup ini. Gue gak ngerti, sebenernya gue kenapa? Apa ada yang salah di diri gue?"pikirnya.
Saking sibuknya berkecamuk dengan pikirannya, tanpa sadar jenandra ikut terlelap.
.
Pagi nya, kelas XI IPA 3 dihebohkan dengan bu Widia yang membawa seorang siswi yang sangat cantik.
Sepanjang jalan menuju kelas pun, sudah banyak yang memperhatikan mereka, kebanyakan para siswa sedangkan para siswi hanya penasaran siapa siswi itu.
"Silahkan perkenalkan dirimu nak" ucap bu Widia saat di depan kelas XI IPA 3.
Dengan senyum menawan, siswi itu menatap teman-teman sekelasnya yang baru.
"Hallo selamat pagi, perkenalan nama saya Kirana Adinata dan kalian bisa memanggil ku kirana. Salam kenal semuanya, dan mohon bantuannya"ucap Kirana yang segera disaut dengan semangat oleh anak-anak disana.
"Kirana, sudah memiliki kekasih?'' tanya salah satu siswa disana, siapa lagi kalo bukan Haikal yang paling hyperaktive di kelas.
"Ah tidak hehe, tapi sebentar lagi aku akan memiliki tunangan" jawab kirana sambil tersenyum lalu melirik ke arah jevano yang sama sekali tidak melihat kearah nya, sedangkan jevano sendiri malah sibuk mengobrol dengan jenandra.
Mendengar jawaban kirana, siswa dikelas melempar kan seruan kecewa.
"Ah sayang sekali" seru mereka.
"Sudah sudah kalian bisa berkenalan lebih lama nanti, nah kirana silahkan duduk bersama Rania ya. Rania tolong angkat tangan biar karina langsung menghampiri mu" ucap bu widia, mendengar namanya dipanggil Rania langsung mengangkat tangan nya.
"Nah kirana, selamat bergabung ya. Semoga betah disini. Sana duduk pelajaran akan segera dimulai" titah bu widia.
Mendengar perintah sang guru, kirana membungkukan badan nya tanda pamit dan terima kasih lalu bergegas ke arah tempat duduknya. Dan pelajaran pun segera dimulai.
"Hallo kirana, salam kenal ya Rania" sapa rania saat kirana sudah duduk di sampingnya.
"Hai ranja, lo udah tau kan nama gue? Semoga kita jadi teman yang baik ya" balas kirana.
Rania mengangguk, "Ya, tentu saja kirana" ucap ranja lalu kembali fokus dengan penyampaian materi yang sedang diterangkan oleh bu Widia.
Kirana sendiri langsung mengeluarkan buku nya, dan ikut fokus pada pelajaran. Meskipun sesekali dia melirik ke arah jevano yang sampai saat ini tak melirik nya.
.
SHIN RYUJIN AS RANIA
.
To be continue
Thank you for reading, don't forget to vote and coments <3
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY [ Jevano dan Cintanya]
Подростковая литература"Kita beneran gak bisa ya na?" -Jevano "Gak bisa jev, Tuhan dan semesta gak akan suka" -Jenandra Hanya berisi kisah 2 adam yang memperjuangkan cinta mereka yang berbeda. BxB Homophobic? DNI Start: 26 november 2021 End: -