PART 7

1K 132 24
                                    

Saat bel istirahat berbunyi kirana menolak ajak rania untuk ke kantin bersama dan malah menghampiri meja jenandra dan jevano.

"Jevano ayo ke kantin sama aku" ajaknya.

Obrolan jevano dan jenandra pun terhenti saat mendengar suara kirana, jevano tidak menjawab dia malah menarik jenandra untuk bangun dari tempat duduknya.

"Sorry, gue ke kantin sama jenandra. Lo punya kaki kan? Jadi jalan aja sendiri gak usah ajak-ajak gue" ucap jevano lalu langsung pergi bersama jenandra, meninggalkan kirana di kelas.

Mendengar ucapan jevano, kirana kesal tentu saja dan dengan langkah penuh hentakan ia pergi ke kantin.

"Awas aja lu jevano, suatu saat lo bakal jadi milik gue" gerutunya.

.

Sesampai nya di kantin, jevano pergi memesan makanan untuk nya dan jaemin sedangkan jaemin bagian mencari tempat duduk untuk mereka berdua.

"Nih nan, bakso pesanan lo"

"Thanks jev"

Lalu mereka memakan pesanan mereka, tapi tak lama setelah itu jenandra mengeluarkan isi pikiran nya saat mereka sedang makan,

"Jev, yang tadi siapa? Pacar lo? Ko gak pernah cerita" tanya nya

"UHUKKKK, nan airhh" jevano kaget dengan pertanyaan sahabatnya itu, dan membuat ia tersedak.

Jenandra segera memberikan minuman nya yang langsung diambil oleh jevano lalu diminum sampai habis.

"Lo tuh kalo mau nanya aba-aba dulu nan, itu kirana yang semalem gue ceritain" jawab jevano saat sudah merasa baikan.

"Yang dijodohin sama lo? Serius? Gila aja lo cewek cantik gitu lo tolak. Aneh" seru jeandra tak habis pikir.

"Namanya juga gak suka, mau dia cantik tajir bohay atau malah sempurna sekalipun kalo gua gak suka ya sampi kapan pun gak akan suka" balas jevano.

Sebenernya entah kenapa jevano agak kesal tanda tak setuju dengan pujian jenandra pada kirana tadi, dimatanya kirana sangat tidak menarik. Dimatanya hanya ada jaemin, sahabat sekaligus satu-satunya orang yang menarik untuknya.

Oh cuma sahabat ya?

Tak lama jenandra kembali bersuara,

"Iya juga sih, lo bener. Terus gimana?"

"Apanya nan?"

"Perjodohan kalian"

"Bodo amat gue gak mikirin, sampe kapanpun gua gak akan pernah nganggep perjodohan itu ada" jawab jevano.

Lalu mereka pun kembali melanjutkan acara makan mereka.

.

Disisi lain, kirana terus menatap ke arah meja tempat jevano dan jenandra makan sambil memakan makanan nya.

"Ran, yang sama jevano itu siapa ya?" Tanya nya pada ryujin

Rania menoleh kearah belakang, lalu kembali menyantap makanan nya.

"Oh itu, dia Jenandra. Kenapa?" Jawab nya

"Gapapa, mereka ada hubungan apa ya? Ko keliatan deket banget, gak mungkin pacaran kan?"

Mendengar pertanyaan kirana, rania langsung tertawa pelan dengan pertanyaan itu.

"Lo ada-ada aja kirana pikiran nya, mereka tuh sahabatan dari kecil katanya. Jadi gak usah aneh kalo mereka nempel terus, anak satu sekolah juga udah biasa sama tingkah mereka" ucap rania.

Puas dengan jawaban rania, kirana pun kembali makan.

Dan beberapa menit setelahnya, bunyi bel tanda masuk pun berdering. Dan seluruh siswa pun bergegas meninggalkan area kantin.

.

Saat bel tanda pulang sekolah berdering, kirana segera membereskan buku-bukunya. Setelah selesai, ia langsung menghampiri kembali meja jevano dan jenandra sambil memasang senyum manis yang sangat cantik dimata anak-anak dikelas nya namun tidak untuk seorang jevano.

"Jevano, anterin aku pulang mau ya? Aku gak di jemput sama supir hari ini" ucapnya.

Melihat kedatangan kirana, jevano hanya memutar bola matanya malas.

"Gak, lo balik aja sendiri. Gue mau balik sama jenandra, na ayo balik" tolak jevano.

Jenandra yang baru selesai membereskan bukunya pun dikagetkan oleh tarikan jevano, tubuhnya sedikit oleng karena langsung di seret menjauh dari karina.

Namun baru di depan pintu jevano tiba-tiba berhenti berjalan saat kirana kembali berbicara, sedangkan jenandra sedang mengaduh kesakitan karena jeno yang tiba-tiba berhenti dan berakhir dengan jidat nya yang bertumbukan dengan bahu sahabat nya.

"Kalo kamu gak mau anterin, aku laporin ke mama fanny" ancam kirana

"Bilang aja, ancaman lo gak bakal ngaruh apapun ke gue. Lo gak punya duit buat balik? Nih gua kasih, sana balik sendiri" ucap jevano lalu melemparkan beberapa uang lembar berwarna merah ke arah kirana.

Setelah itu, jevano melanjutkan jalan nya tak lupa menarik kembali tangan sahabat nya itu. Jenandra sendiri hanya pasrah saja ditarik oleh sahabatnya, dan sedikit menyempatkan diri untuk memberikan senyum tanpa dosa ke arah kirana. Berharap wanita itu bisa paham kalo dia mewakili jevano untuk meminta maaf.

Tapi sayang nya kirana tidak menganggapnya begitu, malah dia menganggap kalo jenandra sedang mengejeknya.

"Awas aja lo jenandra" ucapnya penuh kekesalan, segera ia meninggalkan kelas itu tanpa memperdulikan uang yang jevano lempar tadi.

Masa bodoh pikir nya, toh ia tadi berbohong soal tak di jemput. Supir nya bahkan sudah dari lama menunggu nya pulang di depan gerbang sekolah.

Setelah kepergian kirana, haikal yang baru selesai rapat osis dikagetkan dengan banyaknya uang yang berceceran di kelas nya saat hendak masuk ke kelas untuk mengambil tas nya.

"Waduh ini di kelas ada hujan duit ya tadi? Ko bisa? Ambil jangan ya, lumayan buat main ps sama marka" gumamnya.

Sudahlah mari kita tinggal saja haikal.




.


To be continue
Thank you for reading, don't forget to vote and comment <3

INFINITY [ Jevano dan Cintanya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang