Awalny jevano tidak berniat untuk menuruti permintaan jenandra waktu itu. Tadinya dia hanya ingin menakuti jenandra supaya anak itu tidak lagi meminta hal itu padanya.Tapi saat sahabatnya menyebut nama orang lain selain dirinya, bahkan ingin meminta hal yang sama pada orang lain selain dia. Membuat dia kesal sekaligus marah, karena baginya tidak ada yang boleh melakukan itu pada jenandra selain dirinya.
Egois memang tapi itu kenyataan nya. Dia sendiri bingung sebenarnya dia kenapa, mungkin nanti bisa bertanya pada mark, pikirnya.
Dia tidak menyesal melakukan nya dengan jenandra, malah sepertinya sahabat manisnya itu lah yang menyesal. Buktinya semanjak hal itu jenandra belum ada berbicara apapun padanya, ini sudah hari ke 4 dia di diamkan oleh sahabatnya itu
Jevano sesekali memberanikan diri untuk memulai obrolan dengan jenandra tapi selalu ia urungkan karena takut sahabatnya itu semakin marah padanya.
Lebih ke gugup sih, setiap dia melihat jenandra dia selalu teringat dengan hari itu. Bayangan saat anak itu terlihat begitu menggairahkan, suara desahan nya saat menyebutkan namanya, bibirnya yang manis dan juga lembut.
Shit. Jevano sudah gila hanya dengan membayangkan nya kembali, dia telah kalah telak dengan logika nya.
Jenandra Namira benar-benar, tidak bisa dia lewat kan. Dan hanya satu-satunya yang bisa membuat seorang Jevano Wijaya segila ini.
Mereka bahkan hampir tidak pernah berbicara ketika di apartement. Udah kayak orang asing yang baru pertama kali tidur satu atap, balik ke apart cuma buat numpang tidur doang. Sekalinya saling tatap terasa sangat canggung, bingung mau ngomong apa.
Beruntung jevano masih sibuk sama latihan basket nya, jadi dia tidak terlalu bingung harus ngapain di situasi itu. Meskipun sering ditegur karena dia selalu kehilangan fokusnya, terlalu memikirkan dirinya dengan sahabat manisnya itu yang entah mau sampai kapan seperti itu, jujur dia merindukan kedekatan mereka seperti biasa. Mereka jadi terasa sangat jauh.
"Jev, woy. Ngelamunin apaan dah?" Jevano tersadar dari lamunan saat rekan se team nya, marka si bule canada datang menghampiri dan menepuk pundaknya pelan ditengah lamunan nya saat mereka sedang berisirahat sebelum pulang.
"What's wrong bro? Ada masalah?" tanya mark lagi.
"Hm, gue okay Marka. Don't worry" Jawab Jevano singkat, yang jatuhnya malah membuat Marka semakin penasaran.
"Eyy, cerita aja kali kayak sama siapa aja. Lagian gak mungkin lo okay, tapi sering di tegur sama coach padahal biasanya enggak mana sering ngelamun pula. Ngeri sendiri gue liatnya"
"dibilang gue gapapa"
"Really? Mending lo jujur deh, ada kaitan nya sama jenandra kan?"
Sakmat, jevano terdiam mendengar nama itu.
"Bener kan dugaan gue, jadi mending cerita kali aja gue bisa bantu lo. Atau seenggaknya kasih saran"
"Ikut gue" ucap jevano, lalu mereka pun pergi ke arah tempat mereka mengganti baju.
Sampai di ruang ganti, jevano pun menceritakan masalah nya dimulai dari masalah ciuman sampai perasaan nya yang selalu mengganjal.
"Fuck jevano, you crazy" respon marka
"Yeah, i know marka"
"Lo beneran cium nandra?" Tanya marka pelan karena takut ada yang mendengar, dan diangguki oleh jevano
"Oh god, Bro. Gue gak habis pikir sama lo, udah lakuin itu tapi gak berani minta maaf. Sinting, pasti jenandra ngerasa dilecehin sama lo" ucap marka.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY [ Jevano dan Cintanya]
Novela Juvenil"Kita beneran gak bisa ya na?" -Jevano "Gak bisa jev, Tuhan dan semesta gak akan suka" -Jenandra Hanya berisi kisah 2 adam yang memperjuangkan cinta mereka yang berbeda. BxB Homophobic? DNI Start: 26 november 2021 End: -