Setelah malam itu, tidak ada lagi interaksi diantara jevano dan jenandra. Mereka kembali asing, Jenandra lah yang membangun benteng diantara mereka.
Kemarin adalah hari kelulusan nya, dan jenandra lewati sendirian tanpa jevano. Tidak benar-benar sendirian sih, karena dia hanya merayakannya bersama dengan sang bunda dan haikal. Meskipun jevano terus memperhatikan nya, jenandra tak pernah sekalipun melirik ke arah jevano. Dia menahan diri untuk berlari kearah jevano dan menangis di pelukan lelaki yang masih di cintai nya. Selain lain itu juga ada kedua orang tua jevano disana, jenandra tidak ingin ambil resiko takut dia akan dipermalukan di hari yang seharusnya dia isi dengan kebahagiaan.
Dan malam nya dia langsung membereskan semua barang-barang yang akan dia bawa selama dia kuliah di negara yang ayahnya tempati.
"Nanda sayang, udah packing nya? Besok jam berapa terbang ke jepang nya?" Tanya sang bunda kepada jenandra yang baru selesai mengemasi barang-barang yang akan ia bawa.
"Sudah bun, besok jam 11 siang. Nanda mau liat dulu boleh kan bun?"
"Emang kamu gak apa-apa?' namira mengelus rambut anaknya dengan sayang
"Gapapa pun, buat terakhir kalinya"
"Kalo gitu boleh, nanti bunda antar ya?"
Jenandra pun mengangguk mengiyakan.
.
Hari ini pernikahan jevano dengan kirana pun tiba, pernikahan itu digelar pada pukul 09.00 WIB. Sebuah pernikahan sangat meriah dan mewah, bahkan kini banyak wartawan yang meliput pernikahan dari anak kedua keluarga konglomerat itu.
Dan jenandra disana, menyaksikan pernikahan orang yang masih ia cintai dari jarak jauh. Ditemani oleh haikal dan bundanya yang menunggu di mobil.
Dia masih inget jelas semua kata-kata manis yang pernah jevano ucapakan padanya, dan semua yang pernah mereka laluin bersama masih tersimpan dengan rapih dalam ingatan nya.
Memandang sedih kearah sana, sampai tak terasa air matanya mengalir dengan deras. Tapi tak lama ia usap air matanya, dia tak mau bunda nya melihat ia menangis lagi
"Kalian sangat serasi, seharusnya aku bahagia tapi kenapa dada ini malah terasa sangat sesak?" Ucapnya dalam hati.
Tak lama haikal menyusulnya, melihat bagaimana jenandra menatap acara itu dengan pandangan kosong. Setelah dekat, dia tarik tubuh rapuh itu kedalam pelukan nya. Mengusapnya dengan sayang, sesekali mengecup kening jenandra bermaksud menenangkan sahabat nya itu.
"Hey udah ya? Abis ini lo harus bahagia okay? Ayo sebentar lagi lo harus berangkat, apa mau ketinggal pesawat aja biar gak jadi kuliah disana?" Canda nya, yang langsung dibalas pukulan kecil di dadanya oleh jenandra.
"Enak aja lo, yaudah ayo kasian bunda daritadi nungguin"
Lalu mereka pun pergi dari sana, menuju ke bandara.
.
"Haikal lepas, gue harus masuk ke pesawat ini"
"GAMAUUU, NANDA JANGAN TINGGALIN IKAL. NANTI IKAL SAMA SIAPA HUHU"
"GAK USAH NGEREK, LO JELEK"
Sedikit cuplikan perdebatan saat ini, haikal yang tidak mau melepaskan jenandra dan jenandra yang terus berusaha melepaskan diri. Bunda namira bahkan sampai pusing melihatnya, kedua anak itu kebiasaan kalo gak pernah lama akurnya.
"Sudah-sudah, haikal lepasin nanda kan harus segera masuk. Petugas bandara udah manggilin, udah ya sayang"bujuknya.
Mau tak mau dengan wajah kesal haikal pun melepaskan pelukan nya, jenandra bernafas lega karena sedari tadi haikal memeluknya sangat erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/292810157-288-k233521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY [ Jevano dan Cintanya]
Teen Fiction"Kita beneran gak bisa ya na?" -Jevano "Gak bisa jev, Tuhan dan semesta gak akan suka" -Jenandra Hanya berisi kisah 2 adam yang memperjuangkan cinta mereka yang berbeda. BxB Homophobic? DNI Start: 26 november 2021 End: -