Matahari telah terbit dari ufuk timur, dan cahaya silaunya mengenai wajah jenandra sehingga anak itu terbangun.
Membuka matanya perlahan sambil mengumpulkan kesadarannya, lalu setelah itu bangun dan melihat sekelilingnya yang terasa seperti bukan kamarnya.
"Ah rupanya bukan mimpi"gumamnya.
Dia pun menengok kearah anak yang berada disampingnya yang masih tertidur dengan lelap, dan setelahnya dia pergi ke kamar mandi setidaknya untuk cuci muka dan sikat gigi.
.
"Loh udah bangun? Sebentar ya makanannya belum mateng, boleh minta tolong mandiin diva dulu? Kalo sakit biasa nya dia manja banget" ucap jevano saat menyadari keberadaan Jenandra yang sedang berjalan ke arah dapur.
Benar-benar persis seperti ayahnya ya.
"Ahh harusnya gak usah repot-repot jev, ka-kalo gitu gua bangunin sekalian mandiin. Se-selamat masak" setelah mengatakan itu jenandra pun pergi dari sana, dan berjalan dengan cepat menuju kamar anak jevano.
Jevano sendiri melihatnya, jenandra-Nya selalu lucu dan selalu menggemaskan di matanya. Tidak pernah berubah.
Jenandra-Nya eh??
Okay selagi jevano fokus dengan masakannya, mari kita beralih ke jenandra yang sedang membangun kan anak kesayangan mantan kekasihnya itu.
"Diva cantik ayo bangun, udah siangg" bujuknya.
"Eungg papaaa, diva masih ngantuk 5menit lagi" setelah mengatakan itu bukannya bangun anak itu malah semakin lelap dalam tidurnya.
Jenandra menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir bagaimana bisa anak ini begitu mirip dengan sang papa meskipun bukan anak kandung.
"Ayo cantik bangun, apa om pulang aja kali ya?"
Nadiva pun akhirnya bangun, lalu segera memeluk jenandra erat.
"GAK BOLEH, ayah jangan kemana-mana" ucap anak itu sambil menenggelamkan wajahnya di cekuk leher jenandra.
Tunggu, ayah?
"A-ayah? Siapa yang diva makasud hm?" Jenandra berusaha menetralkan degup jantung nya dan perlahan mengelus rambut anak yang ada di dekapan nya.
"Om cantik lah, mau kan jadi ayah diva?" Anak kecil itu berbicara saat dirinya sudah melonggarkan pelukannya.
"H-hey mana bisa begitu cantik, ayo ah mandi aja" ajaknya mengalihkan topik pembicaraan.
"Gamau, om cantik harus jadi ayah diva. Kan nanti lengkap, diva bakal punya ayah sama papa" ucap anak itu dengan nada cerianya.
"Diva ngelantur nih, ayo kita mandi aja. LET'S GOOOO"
Jenandra langsung membawa nadiva ke kamar mandi, berharap anak itu tidak lagi membahasnya.
.
"NADIVA SAYANG, GRANDMA PULANGG. GRANDMA BAWA PESANAN DIVA LOHH, NADIVA SAY- KAMU? NGAPAIN KAMU DI RUMAH SAYA?"
Teriakan fanny membuat jenandra yang baru keluar dari kamar mandi pun terkejut.
Sial, harusnya tadi gua pulang aja.
"T-tante"
"Kemarikan cucu saya, kamu gak seharunya nyentuh cucu saya" fanny langsung merebut paksa cucunya yang ada di gendongan jenandra.
"Grandma turunin, mau sama ay-"
"DIAM NADIVA" fanny yang marahpun membentak sang cucu.
Nadiva terkejut, nenek nya yang selalu baik padahanya membentaknya. Dengan mata yang berkaca-kaca dia pun meminta turun dari gendongan sang nenek, lalu pergi dari sana mencari sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFINITY [ Jevano dan Cintanya]
Novela Juvenil"Kita beneran gak bisa ya na?" -Jevano "Gak bisa jev, Tuhan dan semesta gak akan suka" -Jenandra Hanya berisi kisah 2 adam yang memperjuangkan cinta mereka yang berbeda. BxB Homophobic? DNI Start: 26 november 2021 End: -