PART 1

2K 207 23
                                    

11 Tahun bersama, ternyata seorang Jevano Wijaya benar-benar melakukan ucapannya. Sebuah janji yang pernah diucapkan olehnya yang pada saat itu masih seorang anak kecil  yang belum tahu banyak hal tentang dunia, berhasil dia lakukan- yakni sebuah janji melindungi seorang Jenanda, lelaki yang ia temukan di taman 11 tahun yang lalu.

Dan semenjak pertemuan itu, semenjak masuknya Jevano ke dalam hidup seorang Jenanda, semuanya berubah tidak ada lagi yang berani mengusiknya.

Bahkan sampai detik ini, dimana mereka sudah duduk di bangku kelas 2 SMA. Jevano dan Jenanda tak pernah terpisahkan, mereka sudah terlalu melekat sudah terlampau amat dekat. Mereka selalu satu kelas dan duduk sebangku, intinya dimana ada Jenanda pasti akan ada Jevano. Kecuali saat ekskul karena minat yang mereka memiliki minat berbeda, atau lebih tepatnya hanya Jevano yang masuk ekstrakulikuler sedangkan Jenandra lebih memilih menghabiskan waktunya dengan tumpukan buku-buku di perpustakan sekolah sambil menunggu sahabat karibnya itu selesai latihan.

"Jev, habis ini mau ikut nongkrong sama anak-anak yang lain kagak?" Tanya Maraka saat mereka telah selesai latihan. Maraka lumayan akrab dengan Jevano semenjak mereka bertemu di club basket.

"Gak dulu deh Marka, kasian Nanda udah nunggu dari tadi. Ini gua mau nyusul dia ke perpus, salam aja buat ang lain ya," jawab Jevano seperti biasa (karena memang bukan kali ini saja dia menolak).

Bukan nya tidak mau, tapi  Jevano merasa bersama Jenanda lebih nyaman timbang bersama temen-teman di club basketnya. Hanya pemuda Agustus itu yang membuatnya merasa bebas, hanya seorang Jenanda yang sampai detik ini masih menjadi satu-satunya teman yang bisa ia ajak membicarakan atau melakukan banyak hal bersamanya.

"Tuh benerkan dugaan gue Marka, jawaban pangeran kita yang satu ini pasti bakal kayak biasa nolak. Kayak yang gua bilang tadi, kapten kita ini kelar latihan pasti langsung samperin princess homonya hahaha," sahut salah satu anggota club basket diiringi tawa mengejek kepada Jevano yang baru saja selesai membereskan lokernya.

Jevano tidak ambil pusing mendengar itu, sudah terlampau biasa. Baginya, tanggapan seperti itu sama sekali tidak penting, dan ia rasa lebih baik pergi menuju perpustakaan sekolah daripada berdiam diri bersama orang-orang yang bermulut licin.

"Udah Jev gak usah dengerin kata-kata si Haikal, sana samperin si Nanda. Kalo mau nyusul dateng aja ke cafe biasa ya, gue sama anak-anak sampe malem di sana," ucap Marka lagi dengan suara yang agak keras saat Jevano mulai berjalan keluar area lapangan basket, dan hanya di balas acungan jempol oleh Jevano.

.

"Nan? Dimana?" seru Jevano agak keras saat sudah berada di Perpustakaan.

Mendengar suara sahabatnya, Jenandra yang tadinya sibuk membaca buku pun menoleh dan melambaikan tangannya ke arah Jevano yang berdiri tidak jauh dari meja yang ia tempati.

"Maaf agak telat nyamperinya, ayo pulang," ajak Jevano lagi setelah sampai di meja Jenanda.

"Lamaa, gue udah laper sama ngantuk banget ini No," balas jenandra saat mereka mulai berjalan keluar menuju gerbang sekolah.

"Kan udah minta maaf, jelek!" sahut Jevano sambil mengusak rambut Jenanda hingga berantakan, dan berlari ketika sahabatnya itu terlihat ingin membalas perbuatannya tadi.

"JEVANO WIJAYA JANGAN LARI! AWAS KALO KETANGKEP, HABIS LO DI TANGAN GUE!!" teriak Jenanda lumayan kencang, menyertai sahabatnya yang masih berlari sembari tertawa keras di depannya.

Seperti itulah gambaran keseharian mereka, yang rata-rata diisi oleh kejahilan Jevano yang mengganggu ketenangan seorang Jenanda yang bisa dikatakan pengganti kejahilan orang-orang yang dulu tidak pernah berhenti menggangu hidupnya.

Pertemanan yang sedikit aneh memang, tapi setidaknya itu yang membuat mereka terus bersama tanpa rasa bosan.

Semua nya memang berjalan normal saat ini, tapi di masa depan. Siapa yang tau bukan?

.

MARK LEE AS MARKA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MARK LEE AS MARKA

To be continue
Thank you for reading, don't forget to vote and comment <3

INFINITY [ Jevano dan Cintanya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang