PART 18

841 94 13
                                    

3 bulan sudah mereka lewati bersama-sama, banyak perubahan diantara mereka. Tidak ada lagi tindakan malu-malu dari jenandra, dan hubungan mereka baik-baik saja meski kadang ada perselisihan diantara mereka. Tak masalah, bukan hal besar karena selalu berakhir dengan jevano yang meminta maaf lebih dulu atau sebaliknya.

Jevano yang terbangun lebih dulu, dan seperti biasa memandangi kekasihnya dengan tatapan kagum nya. Dielusnya rambut kekasihnya yang kini berganti menjadi warna biru yang menambah kesan manis di wajah cantik itu dengan penuh kasih sayang.

"Babe wake up, hari ini kita masih sekolah" ucapnya setelah mengecup kedua mata cantik itu.

Jenandra menanggapinya dengan erangan malas, lalu mengeratkan pelukan mereka.

"Aku masih ngantuk, 5 menit lagi"gumamnya di pelukan kekasihnya, yang dibalas kekehan oleh jevano.

"Kamu yang bandel, semalem ngotot buat maraton padahal jelas-jelas udah aku suruh tidur. Dasar" di gigitnya hidung jenandra yang sedikit pesek dengan pelan, dan dibalas pukulan kecil oleh kekasihnya.

"Ugh, udah ah sana mandi duluan. Aku siapin seragam dulu"

Dilepaskannya pelukan mereka lalu bangun dari tidur nya, setelah itu jenandra pergi ke walk in closet untuk menyiapkan baju mereka dan jevano pergi untuk membersihkan diri.

.
"Lemes bener badan lo nan, abis digempur semaleman ya?" ceplos haikal saat mendapati jenandra tengah terkulai lemas di meja nya.

Fyi, hanya haikal dan marka yang tau tentang hubungan mereka. Dan untung nya kedua teman nya itu tidak mempermasalahkan nya, malah mengacam jevano agar tidak menyakiti jenandra.

"Sembarangan lo, gini-gini gua masih suci ya anjing" jenandra mendelik kesal ke arah sahabat dekatnya itu.

"Iya deh yang suci tapi sering ciuman"

"Sialan lo haikal, maju lo sini. Kayaknya lo kangen sama bogeman gue"

Haikal pun berlari menghindari jenandra yang akan segera menghampirinya, jevano yang dari tadi nyimak pun hanya menggelengkan kepalanya. Dia sudah tak heran dengan pertengkaran kecil diantara mereka, sudah terbiasa.

"Jevano, mama fanny minta aku buat bareng sama kamu. Udah dikasih tau kan pulang sekolah kita ke restoran dulu buat kumpul?" ucap kirana saat mengahampiri jevano yang sedang sendirian.

Jevano menanggapinya dengan anggukan malas, kalo aja bukan karena ancaman sang mama yang akan mencabut fasilitasnya jevano pasti langsung menolaknya.

Tak ambil pusing dengan jawaban jevano, kirana pun berbalik ke bangku nya dengan senyuman gembira. Yang penting jevano menyetujui nya pikirnya.

Jenandra berhenti mengejar haikal saat melihat interaksi antara kirana dengan kekasihnya, dan saat melihat senyuman karina jenandra merasa sedikit cemburu. Biasanya kirana akan berekspresi kesal setelah menemui kekasihnya tapi kali ini berbeda, kirana ternsenyum dan jenandra menasaran akan hal itu.

Haikal juga ikut berhenti berlari, dan mengikuti arah pandangan sahabatnya lalu tak lama mengangguk so soan mengerti keadaan.

"Nan, sana samperin aja. Gak usah pasang muka cemberut gitu, jelek" ucapnya

Jenandra mengangguk lemah lalu menghampiri kekasihnya yang duduk di bangku mereka.

"Udah kejar-kejaran nya?"

"Tadi kirana ngapain?"

Jenandra mengabaikan pertanyaan itu, dan berbalik melontarkan pertanyaan. Jevano hanya tersenyum kecil saat melihat tatapan tak suka dari kekasihnya, di tepuk nya tempat duduk disampingnya tanda meminta jenandra untuk duduk disana.

INFINITY [ Jevano dan Cintanya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang