"Kita beneran gak bisa ya na?" -Jevano
"Gak bisa jev, Tuhan dan semesta gak akan suka" -Jenandra
Hanya berisi kisah 2 adam yang memperjuangkan cinta mereka yang berbeda.
BxB
Homophobic? DNI
Start: 26 november 2021
End: -
"Nanda maaf" haikal menundukan kepala, tanpa berani melihat ke arah jenandra.
Saat ini mereka sedang berada di toilet, haikal tadi menariknya kesana saat bel istirahat berbunyi. Suasana di dalam toilet sepi, maka dari itu haikal manfaatkan untuk berbicara bersama sahabatnya.
"Maaf untuk?"
"Lo tau kan gue suka sama lo?"
Jenandra mengangguk sebagai jawaban,
"Lalu?" Tanya nya
"Maaf udah lancang suka sama lo, jujur awalnya gue cuma kagum sama lo. Lo indah, dan gue suka liatnya. Dan lama-lama gua makin ada rasa sama lo, sorry ini bukan mau gue"
Ditepuknya bahu haikal, sambil menyunggingkan senyum manisnya. Haikal pun mengangkat kepalanya saat merasakan tepukan itu,
"Denger haikal, gue berterima kasih banget sama lo karena udah suka sama gue. Tapi kita cukup jadi temen kayak biasa gapapa kan? Mungkin ini nyakitin lo tapi jujur aja gue bukan gay, gue cuma suka sama jevano doang. Gua gak marah sama lo, cinta itu gak bisa kita rencanakan dan gue menghargai perasaan lo. Gue gak nyuruh lo buat segera lupain perasaan lo ke gue, itu pasti perlu proses. Tapi kali ini gue tegasin kita gak bisa lebih dari sepasang sahabat. Lo gak seharusnya suka sama gue yang sejenis sama lo, cukup gue yang menyimpang oke? Lo berhak dapetin cewek yang lebih baik. Sekali lagi maaf dan terima kasih"
"Gue bukan gay juga jenandra, entah gue juga gak tau mendadak jadi suka sama lo. Tapi makasih buat semuanya, gue bakal coba buat kurangin. Kita tetap teman kan?"
Jenandra mengangguk lagi
"Boleh gue peluk lo?"
"Boleh Haikal"
Dan haikal pun segera memeluk jenandra dengan erat, dia sakit tapi disatu sisi dia juga lega. Setidaknya pernah mengungkapkan meski tak berakhir memiliki.
"Ternyata ini rasanya ditolak, lumayan sakit. Tapi gapapa, jenandra makasih udah pernah jadi salah satu cinta gue, semoga yang lo bilang bener. Gue bakal nemu cewek yang lebih baik, jenandra ich liebe dich" ucapnya dalam hati.
Jenandra masih tetap tersenyum sambil penepuk pelan punggung haikal, dia bangga dengan sahabatnya yang berani memberitahu nya. Setidaknya jenandra bisa mencegah nya, pilihan jenandra sudah tepat kan?
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jenandra mendapatkan pesan dari ibu jevano tadi siang, dan saat ini dia sedang perjalanan menuju ke tempat yang diberitahu oleh ibu jevano. Sebenernya dia tadinya tidak ingin pergi, dia belum siap. Tapi karena ibu jevano tak kunjung membalas pesan nya kembali, akhirnya jenandra pun memutuskan untuk pergi ke tempat itu. Dia penasaran.
"Bisa langsung bicara Jenandra?" Tanya ibu jevano tanpa basa-basi
Bahkan saat itu jenandra belum sepenuhnya duduk di hadapannya. Dan jangan lupa wajah angkuh itu, memandangnya seakan jenandra adalah kotoran yang harus segera di singkirkan. Jenandra hanya tersenyum miris lalu menganggukaan kepalanya.