PART 23

698 73 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenandra tertawa sambil menangis setelah mengirim pesan itu, merutuki kebodohan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenandra tertawa sambil menangis setelah mengirim pesan itu, merutuki kebodohan nya. Entah untuk kesekian kalianya dia menangis akhir-akhir ini, rasanya sudah sangat lelah sekali.

Dia sebenarnya tadi datang ke acara pertunangan jevano dengan kirana, diam-diam memperhatikan dari jauh. Dia melihat semuanya, bahkan saat kirana mencium jevano pun dia melihatnya. Tapi tak lama setelah itu dia pergi dari sana. Dia sudah tidak kuat lagi, harusnya dia tidak mengikuti rasa penasaran nya.

"Jenandra lo bodoh, bodoh banget sumpah. Lo bahkan tadi liat betapa serasinya mereka bukan? Ngapain lo pertahanin perasaan lo, goblok banget" sedari tadi dia terus menyalahkan diri nya sambil menangis sesegukan di dalam kamarnya.

Jika bisa, dia ingin menghilangkan perasaan nya. Andai semudah itu, dia sudah melakukan mya dari dulu, yang pastinya dia tidak akan merasakan hal yang sesakit ini.

Karena kecapean menangis semalaman akhirnya dia tertidur dikamarnya, tak lama setelah itu ibunya masuk kedalam. Duduk di pinggir tempat tidur sambil mengelus pelan rambut anak satu-satunya.

"Nanda anak bunda, hari nya berat banget ya? Maaf bunda gak bisa bantu apa-apa, jangan sedih terus ya. Bunda sedih liatnya"

Dikecupnya kening sang anak dengan sayang, lalu perlahan pergi dari sana takut membuat anaknya terbangun.

Tak lama airmata jenandra terjatuh dalam tidurnya

.
2 minggu telah berlalu, kini tidak ada lagi jevano yang menempel pada jenandra. Tidak ada lagi jenandra yang selalu menemani jevano di tribun lapangan basket.

Semuanya berubah, berganti menjadi jenandra yang semakin akrab dengan haikal dan marka dan jevano yang selalu di tempeli oleh kirana.

Banyak murid disana yang heran dengan mereka, tapi kebanyakan tak ambil pusing karena mereka rasa itu bukan lah urusan mereka. Mungkin jevano dan jenandra hanya ada masalah pikir mereka.

Jevano sampai hari ini pun masih belum menerima keadaannya yang semakin jauh dengan jenandra. Dia selalu mencoba mendekat, tapi jenandra selalu menolaknya. Jenandra terasa semakin terasa jauh darinya, dan jevano semakin frsutasi saat mengingat itu.

INFINITY [ Jevano dan Cintanya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang