⭐14. Sorry

300 64 0
                                    

Happy reading!!!

ㅡㅡㅡ


Tak terasa waktu begitu cepat berjalan padahal kedua gadis ini masih asik bercerita.

"Kapan-kapan lo nginep dong disini. Kita bikin piyama party!"

"Good idea! Ajak Lisa juga tuh nanti." Seru Joy. "Cepet baikan deh lo berdua." Ia memberi tepukan di bahu Anne.

Anne mengangguk, "Besok gue mau ngomong sama dia."

"Bagus-bagus, lebih cepet lebih baik."

Kemudian Joy bersiap pulang dengan Anne yang juga ikut mengantar sampai luar.

"Gue pamit dulu yaw!" Pamitnya seraya memakai helm.

"Hatiㅡ"

Tin!

"LOH MARK?!" Kaget Joy. "Heh, kok lo disini?"

"Rumah gue di sebelah." Jawab lelaki itu santai seraya membuka helm-nya.

"Selain mantanan, rumah kalian deketan juga?!"

Kali ini gantian Mark yang kaget, "Lo tau gue mantanan sama KisㅡAnne?"

Joy menganguk seraya melirik Anne yang hanya diam menyaksikan daritadi, "Hooh, barusan kita ngobrol-ngobrol."

"Ohh, gitu. Lo mau pulang sekarang?"

"Iyap. Kalo gitu gue duluan ya! Udah kesorean." Joy menyalakan mesin motornya. "Bye bestie!"

"Yoo! Hati-hati!" Saut Mark. Sementara Anne melambaikan tangannya.

Setelah Joy pergi, kini tersisa mereka berdua. Anne memilih untuk kembali masuk ke rumah, namun...

"Kisa, bisa ngomong sebentar?"

"Mau ngomong apa?" Saut Anne malas.

"Di rumah gue mau? Sambil duduk di teras aja kalo lo gak nyaman di dalem."

"Disini aja."

"Masa ngobrol sambil berdiri? Gak enak tau. Udah, mending di rumah gue." Mark menarik tangan Anne paksa.

"Yaudah cepet."

Mereka duduk bersebelahan di teras rumah Mark.

"Gue putus sama Lisa." Ujar Mark tanpa basa-basi.

"Hah?! Kok bisa?!"

"Ya bisa lah. Yang nikah aja bisa cerai, apalagi yang cuma pacaran?"

"Bukan itu! Alasan lo sama dia putus apa? Karena rumor itu? Gara-gara gue?!" Panik gadis itu.

"Enggak, Sa, bukan. Jangan mikir ini gara-gara lo."

"Tapi emang kenyataannya gitu kan? Ini salah guㅡ"

"Bukan, Sa. Stop nyalain diri lo sendiri."
"I-ini pasti gara-gara gue dateng lagi ke hidup lo, padahal kita udah gak ada hubungan apa-apa."

"Lo ngomong apa sih? Gak usah nyalahin diri sendiri. Gue juga salahㅡ" Mark menghela napas sebelum melanjutkan,

"ㅡsalah karena gue masih nyimpen perasaan sama lo."

"M-mark?"

"Tapi, apa itu pantas disebut sebuah kesalahan? Salah kalo gue masih sukaㅡmasih sayang sama lo?"

"Tapi Markㅡ"

"Sekarang gue tanya, apa lo masih nyimpen perasaan yang sama ke gue?"

Anne terdiam, kemudian menggeleng. "Gue gak tau." Jawabnya dengan sedikit keraguan.

MARKISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang