Happy reading!!!
ㅡㅡㅡ
Sudah hampir dua minggu Anne menjalani hidupnya tanpa Mark. Lelaki itu masih setiap menutup matanya tanpa tahu bahwa banyak yang menunggunya kembali sadar dan sehat seperti sediakala.
Keadaan Mark yang cukup kritis, membuat lelaki itu pada akhirnya dinyatakan koma oleh dokter. Bahkan pernah sekali tubuh Mark mengejang.
Entah lah. Anne hanya berharap agar lelakinya segera membuka mata kembali dan pulih. Sungguh, demi apapun Anne tidak suka dihantui perasaan khawatir setiap harinya.
"Mau ke rumah sakit lagi?"
"Iya." Saut Anne seraya melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang sekolah.
"Ayok, gue anter aja."
Tanpa berkata apapun, gadis itu menerima tawaran Jaemin.
Di sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan apapun diantara keduanya. Anne senantiasa melamunㅡmemperhatikan jalanan, sementara Jaemin sendiri bingung ingin membuka obrolan seperti apa.
Hingga akhirnya mereka tiba di sebuah rumah sakit yang menjadi tempat Mark dirawat beberapa hari ini.
"Duh, kita gak bawa apa-apa lagi. Gak enak."
"Udah gapapa, yang penting niatnya mau jenguk." Ujar Jaemin seraya merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.
Kemudian keduanya berjalan beriringan menuju ICU, namun....
"Maaf mba, mas, pasien yang disini sudah dipindahkan ke kamar rawat inap."
"Hah? Kok bisa?"
Perawat tersebut tersenyum, "Pasien atas nama Mark Delvino sudah sadar semalam."
Anne dan Jaemin tidak bisa menahan senyumnya. Mereka senang mendengar kabar bahwa ternyata Mark sudah sadar.
"Sekarang ada di kamar mana?"
"Kamar VIP II. Mari ikuti saya." Perawat tersebut mengantarkan mereka ke ruang rawat Mark yang baru.
Sampai disana, Anne deg-degan bukan main. Jantungnya berdebar. Setelah sekian lama, akhirnya sang kekasih sudah sadar.
"Ampe tremor itu tangan." Ledek Jaemin.
"Terakhir ketemu pas dia belum sadar, ya gue deg-degan lah anjir sekarang."
"Yaelah, kayak orang baru pertama kali ketemu aja lo." Jaemin menggeleng, kemudian menarik tangan Anne. "Ayok, masuk."
Ceklek
Seseorang yang sedang menatap televisi, menoleh. Dia Mark. Namun, sorot matanya berbeda, seperti orang asing?
Ketiganya sama-sama diam. Jaemin dan Anne saling bertatapan. Mereka seakan berkomunikasi untuk menentukan siapa yang membuka pembicaraan duluan.
"Kalian siapa?"
Keheningan itu seketika menguap, berganti dengan suasana canggung dan aneh.
"You guys look so familiar for me. Apa kita pernah kenal sebelumnya?"
Jaemin dan Anne bergeming. Mereka masih mencerna perkataan Mark.
"Heloooo, kok malah diem?"
"Atau kalian salah kamar kah?"
"Hah? G-gak tau." Anne menjawab bingung. Ia mengkode Jaemin dengan matanya.
Lelaki itu memajukan tubuhnya, tepat di depan Mark. "Lo beneran gak kenal gue siapa?" Mark menggeleng kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKISA ✔
Ficção Adolescente[ C o m p l e t e ] ↪Mark Lee ft. Roséanne Park Ini kisah Mark dan Anneㅡgadis yang biasa lelaki itu sapa dengan nama Kisa. Cerita mereka kembali dimulai saat dipertemukan lagi setelah sekian lama dalam sekolah yang sama. Hingga akhirnya sebuah ke...