Happy reading!!!
⚠Warning ada sedikit unsur yang mungkin kurang mengenakan.
ㅡㅡㅡ
"Asik yang udah baikan!" Goda Joy.
"Iya dong, ya gak, beb?" Tanya Lisa pada Anne seraya menaik-turunkan alisnya.
"Apaan sih."
"Yaelah, Ne. Sekarang aja sok-sokan judes. Padahal kemaren nangis-nangis ke gue, minta tolong, hilih!" Anne melotot dengan lemesnya mulut ember bocor milik Joy itu.
"Omo, omo! Jadi kamu menangisi kuh?? Sesayang itu kah kakanda kepada adinda, sehingga merasa tersiksa ketika adinda marah? Omo!"
Anne menghela napas frustasi ketika Lisa mulai mendrama di depannya. "Geli anjir!" Ia mendorong dahi gadis itu.
"Kasar ih."
"Bodo."
Kemudian mereka bertiga berjalan beriringan di koridor.
"Bukannya kemaren mereka berantem ya?"
"Idih, kok Lisa masih mau sih temenan sama perusak hubungannya sendiri?"
"Heh, apa lo pada liat-liat?! Gue tau kita emang cantik dan penuh pesona. Tapi ngeliatnya biasa aja dong! Sampe kayak mau copot gitu matanya!" Tegur Joy ketika banyak pasang mata mengarah kepada mereka.
"Lisa nya terlalu baik."
"Anne nya gak tau malu!"
"Pelakor jaman sekarang mah gitu, gak tau diri."
Sementara Anne hanya diam saja. Daripada dia ngomong nanti salah lagi? Jadi mendingan gak usah diladenin.
"Mulutnya belum pernah dijejelin cabe ya?! Lancar amat itu nyerocos, udah kayak paling bener aja!" Lisa berkacak pinggang. "Gue sama Anne gak ada masalah apa-apa! Lagipula rumor kemaren cuma hoax! Percaya aja sama begituan, cih."
"Jadi gak bener?"
"Hah, gimana-gimana?"
"Gue butuh klarifikasi."
Joy mendengus, "Lo kira kita artis? Pan-kapan deh kita buka presscon. Sorry, kita sibuk sekarang. Bye bitch!"
"Anne!" Panggil Jaemin ketika ketiganya sudah sampai di area parkir.
"Kenapa?"
"Ikut gue ke rooftop."
"Hah? Mau ngapain?"
"Ada hal yang perlu diomongin."
"Gak ah, malㅡ"
"Ini penting." Dilihat dari wajah Jaemin sekarang, sepertinya memang ada sesuatu yang penting.
Dengan berat hati, Anne balik lagi masuk ke gedung sekolah. Meninggalkan Joy dan Lisa dengan tatapan bertanya-tanya.
Ceklek
Sesampainya disana, sudah ada Mark, Lucas, dan Renjun dengan raut wajah yang terlihat tidak baik-baik aja, juga Jeno yang sedang berhadapan dengan Haechan yang tersungkur dengan wajah penuh lebam.
Mata Anne membola kaget, "Apa-apaan ini? Kalian ngeroyok Haechan?"
"Dia pantes." Ujar Jeno.
"Maksud lo apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKISA ✔
Teen Fiction[ C o m p l e t e ] ↪Mark Lee ft. Roséanne Park Ini kisah Mark dan Anneㅡgadis yang biasa lelaki itu sapa dengan nama Kisa. Cerita mereka kembali dimulai saat dipertemukan lagi setelah sekian lama dalam sekolah yang sama. Hingga akhirnya sebuah ke...