Happy reading!!!
ㅡㅡㅡ
Langit terang berganti menjadi kelabu. Hujan rintik-rintik berubah menjadi deras seketika. Gemuruh mulai terdengar. Para manusia yang sedang berlalu-lalang tanpa payung dan jas hujan pun berbondong-bondong mencari tempat untuk berteduh.
Termasuk Anne. Hari ini gadis itu memutuskan untuk pulang dengan menggunakan angkutan umum yang kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Padahal Anne baru saja akan memasuki area perumahannya, tapi hujan sudah terlebih dulu deras.
"Elah, kenapa pake ujan segala sih?" Anne memeluk dirinya sendiri sebab udara yang dingin.
Ia berhenti di depan sebuah minimart. Pengen masuk ke dalam, tapi uangnya sudah abis. Gak mungkin kan dia cuma numpang berteduh tanpa membeli apa-apa?
Tak lama ada sebuah motor yang berhenti di depannya. Anne tak melihat orang itu siapa karena ia sibuk menoleh kanan-kiri.
Sampai akhirnya satu kotak susu strawberry disodorkan kepadanya. Gadis itu menoleh bingung, "LohㅡMark? Sejak kapan ada disini?"
Lelaki itu tidak menjawab. Ia hanya memberi kode agar segera mengambil susu tersebut.
Anne yang peka pun tak bicara lagi dan mengambil susu strawberry itu. "Makasih," Ucapnya yang hanya dibalas anggukan.
Ia meminum susu itu dengan tenang. Sesekali menoleh ke arah Mark yang sedang menikmati satu cup kopi panas. Dahi Anne mengerut bingung, sejak kapan dia suka kopi? Gadis itu memilih tak peduli dan lanjut menikmati susunya.
Hujan masih saja deras. Keadaan di luar minimart itu pun semakin penuh sebab banyak orang yang juga berteduh disana. Anne memundurkan dirinya hingga bersandar pada kaca minimart.
Keadaan semakin membosankan, hingga gadis itu memilih untuk memainkan ponselnya. Sekedar melihat-lihat sosial media ataupun membalas chat teman-temannya.
Namun bahunya tak sengaja bersentuhan dengan seseorang. "Eh, sorry." Anne menyingkir dari Mark. Ia pun tak sadar, sejak kapan lelaki itu sudah berdiri disampingnya?
Anne masih sibuk dengan ponselnya. Kini ia beralih pada aplikasi YouTube dan menonton beberapa video.
"Lagi ujan, jangan main Hp terus." Mark bersuara dengan pandangan lurus ke depan.
Gadis itu tak menghiraukan, ia tetap melanjutkan sesi menontonnya itu. Lagipula ia juga bosan, jadi apa salahnyaㅡ
"Mark?! Apaan sih?"
"Jangan main Hp. Mau kesamber petir?"
"Yaㅡya enggak mau lah!"
"Makanya!" Mark memasukan ponsel milik Anne ke dalam tas gadis itu.
"Makasih."
"Hm."
Tak ada percakapan lagi. Keduanya sibuk melihat hujan yang berjatuhan membentur permukaan. Pikiran Mark melayang. Apakah benar bahwa Anne dan Jeno sudah jadian? Kalo begitu, berarti ia sudah tidak ada kesempatan lagi buat mendapatkan gadis itu?
Mark sudah tidak tahan ingin bertanya, tapi ia ragu. Bagaimana jika itu benar? Mark rasa hatinya belum siap.
"Ck, gue terobos aja lah!"
"Eh, jangan!" Mark menarik tangan Anne yang ingin menerobos hujan. "Lo gila? Besok kita masih masuk sekolah, Sa! Gimana kalo lo sakit? Udah jangan macem-macem, nunggu aja disini sama gue! Lagipula, banyak petir juga. Bahaya!" Lelaki itu berujar panjang lebar.
![](https://img.wattpad.com/cover/228093980-288-k306731.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKISA ✔
Roman pour Adolescents[ C o m p l e t e ] ↪Mark Lee ft. Roséanne Park Ini kisah Mark dan Anneㅡgadis yang biasa lelaki itu sapa dengan nama Kisa. Cerita mereka kembali dimulai saat dipertemukan lagi setelah sekian lama dalam sekolah yang sama. Hingga akhirnya sebuah ke...