Part 9

7.3K 151 0
                                    

Daisy memutuskan untuk singgah sebentar kediaman orang tuanya. Sebenernya daisy belum lama pindah ke kota new york ini mungkin baru sekitar 7 bulan. sebelumya mereka tinggal di california, namun karna daisy diterima kerja dimegazine, akhirnya mereka memutuskan untuk pindah.

Dan orang tuanya mendirikan kafe yang bernama "THE RAMONA" yang diambil dari nama ayah daisy yaitu antonio luke ramona. Ya kafe yang didirikan kedua orang tuanya ini cukup terkenal dinew york, pastinya dikalangan para anak remeja.

"Elea apa benar berita yang dimedia itu adalah kau?." Tanya elisa hard ramona ibunya, ketika daisy masuk kedalam rumah.

"Mom aku tidak ingin menjawab tentang berita itu." Jawab daisy dengan lelah, sambil menuju sofa untuk duduk.

"Why! Berarti benar kan." Tuduh elisa sambil memincingkan matanya Curiga.

"Dad mana mom." Tanya daisy untuk mengalihkan pertanyaan dari ibunya.

"Ayahmu lagi dikafe."

"Ahh iya aku lupa." Cengir daisy, jam segini jelas ayahnya belum pulang.

"kau belum menjawab pertanyaanku el." tuntut elisa agar daisy memberi tahu akan kebeneran berita tentang dirinya.

"Sebenernya berita apa yang mom baca akan diriku."

"dax marques ottmar seorang billionier muda kedapatan sedang berkencan dengan seorang perempuan yang disinyalir merupakan kekasih dari axel camerron." ya begitulah isi dari majalah yang dibaca oleh ibu daisy.

"WHATT." pekik daisy dengan keras, karna merasa terkejut dengan tulisan berita tentang dirinya, karna sedari berita itu muncul daisy belum melihatnya hanya dikasih tau aira saja.

"cepat jelaskan kronologinya kepada mom." Pinta elisa dengan antusiasnya.

"Aku capek mom, aku ingin istirahat."

"Ayolah sayang." bujuk elisa.

"Aku tidak mau." Tolak daisy, dirinya memang benar lelah dan pusing memikirkan berita itu.

"Dasar kau ini, yasudah mom buatkan coklat panas dulu."

Daisy memejamkan matanya sebentar untuk menghalau semua pikiran yang sedang ada didalam otaknya, namun tiba-tiba dering ponselnya berbunyi.

Axel❤ Is cailling.

Diasy yang mendapati telvon dari kekasihnya langsung berdeham singkat, serta menormalkan detak jantungnya sebelum mengangkat telvon itu.

"Honey." sapa axel Disebrang sana.

"Ya sayang."

"Kau tidak apa-apa." Tanya axel dengan nada khawatir.

"Of course." Jawab daisy dengan ceria.

"Baiklah kamu dimana sayang."

"Aku dirumah orang tuaku." Beritahu daisy.

"Yasudah nanti pulangnya aku jemput ya." Tawar axel kepada daisy.

Setelah sambungan telvon terputus, daisy langsung bernafas lega namun juga kebingungan kenapa axel tidak bertanya soal apapun tentang berita itu, justru menanyakan keadaan dirinya. Mustahil kan jika axel tidak tahu soal berita itu.

"Axel sudah tahu berita ini?." Tanya elisa sambil menyerahkan coklat panas kepada daisy.

"Tidak mungkin ia tidak tahu mom."

"Tapi mom setuju saja, jika benar kau sedang menjalin asmara dengan pria kaya itu." Ujar elisa menatap putrinya dengan binar mata senang.

"Mom, are you kidding me?." daisy menatap kearah ibunya dengan tidak percaya dan mengelengkan kepalanya kecil, cukup terkejut mendengar ucapan ibunya.

OPIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang