Part 14

5.5K 130 4
                                    

Setelah pulang dari kantornya axel menyempatkan dirinya untuk mampir ke kantor daisy. untuk menjemput kekasihnya itu. Sebelum itu axel sudah menghubungi daisy namun nomernya tidak aktif sama sekali.

15 menit sudah axel menunggu namun tidak ada tanda-tanda kalau daisy akan keluar. Padahal para karyawan sudah banyak yang keluar.

"Aira." Panggil axel ketika melihat sahabat dari kekasihnya itu, yang akan menaiki mobil.

Aira yang melihat axel disini langsung berubah gugup. "Ya axel." Sahut aira.

"Kau tidak bersama daisy? Sepertinya ia belum keluar." Tanya axel setelah sampai dihadapan aira.

"Emm-itu daisy tidak berangkat kerja." Jawab aira dengan terbata.

"Kenapa? Apakah dia sakit? sedari tadi ponselnya juga tidak aktif." Tanya axel beruntun.

"Dari kemarin daisy tidak masuk kerja." Beritahu aira.

***

Daisy ikut masuk kedalam ruangan kerja Dax sambil bersedekap dada dan menatap Dax dengan sinisnya.

"Kau ingin menemaniku kerja baby." tawar dax sambil menggerlingkan mata mengoda kearah daisy.

"Cepat antarkan aku pulang."

"Tidak mau." Jawab dax cepat.

Daisy langsung menghampiri dax ditempat duduknya dan menggebrakan mejanya.

"Aku bisa gila kalau terus-terusan disini." ucap daisy dengan gregetan.

"Tidak masalah, kalau kau gila karna aku." balas dax dengan senyum mengoda.

"Bagimana dengan kerjaanku, keluargaku dan kekasihku." Tutur daisy.

Dax yang mendengar lontaran terakhir dari daisy langsung berdecak malas. "Semua sudah aku urus, kecuali kekasih sialanmu itu."

"Ingat dia sahabatmu." Sindir daisy telak.

Dax yang awalnya duduk dikursi kerjanya, langsung berdiri untuk menghampiri daisy yang berada didepanya.

"Kau mau apa." Tanya daisy was-was ketika melihat seringain disudut bibir dax.

Dax menatap daisy dari atas kebawah dengan senyum miringnya. "dirimu berserta tubuhmu."

"Bajingan." Umpat daisy dan bersiap untuk kabur dari ruangan ini.

Namun upayanya itu kalah cepat dari dax yang sudah berhasil memeluknya dari belakang.

"Kenapa leher ini membuatku candu hmm." Kata dax sambil menghirup aroma leher daisy, dan mengigitnya kecil.

"Menjijikan, lepas."

"Ahhh, kau benar-benar membuatku gila elea." desah dax sambil menelusupkan tanganya kedalam baju daisy dan bermain diatas pusarnya.

"Hentikan keparat." raung daisy ketika dengan kurang ajarnya tangan dax masuk kedalam bajunya.

"Diam baby, kau bisa membangunkanya nanti."

Daisy tidak mengindahkan perintah dari dax yang menyuruhnya diam, justru daisy semakin merontah dengan keras agar dilepaskan oleh dax.

"Elea." Desis dax yang merasakan sesuatu dibawahnya yang mulai mengeras setelah gesekan antara tubuh mereka berdua.

Daisy menghentikan gerakan tubuhnya, dirinya tidak bodoh ada benda keras yang menonjol yang berada tepat diatas pantatnya.

Dax membalikan tubuh daisy langsung,dan menatap dengan bola mata yang sudah terselimut nafsu.

"Akhh-Lepas." Teriak daisy kaget ketika tubuhnya sudah diatas gendongan dax.

OPIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang