Part 10

7.6K 147 1
                                    

"Wake up honey." Suruh axel kepada daisy yang sedang terlelap dalam pelukannya.

Bukannya bangun, justru yang dilakukan daisy malah mendusel-duselkan kepalanya didada bidang axel untuk mencari kenyamanan.

"Kamu tidak bekerja." Tanya axel sambil mengelus rambut daisy dengan lembut.

Tetap tidak ada respon dari kekasihnya. akhirnya axel memilih untuk tidak membangunkan lagi, mungkin daisy masih merasa kelelahan.

Axel beranjak dari tempat tidurnya, setelah memastikan daisy terlelap dengan pulas. Dirinya akan memasakan sesuatu untuk kekasihnya itu, sebelum itu ia akan mandi terlebih dahulu.

Hari ini axel juga tidak berangkat kekantor, dirinya ingin menghabiskan waktu berdua dengan daisy. Semalam memang daisy menginap dimasionnya, karna melihat gurat kelelahan diwajah daisy, membuat axel tidak tega untuk membangunkanya.

"Kamu masak apa sayang." Tanya daisy dengan serak suara khas orang bangun tidur."

"Kenapa sudah bangun hmm." Axel membalikan badanya untuk menghadap kearah daisy, sambil mengelus lembut pipinya.

Axel langsung mengangkat tubuh daisy untuk dibawa diatas meja. "Duduk disini, aku selesaikan itu dulu." Ujar axel. 

Daisy yang melihat begitu cekatannya axel dalam membuat menu sarapan untuk mereka berdua, langsung tersenyum lebar. Daisy melangkahkan kakinya untuk menghampiri axel lagi dan memeluk axel dari belakang.

"Honey." Seru axel kaget.

"Lama." Keluh daisy dengan nada manja.

"Sebentar lagi oke." Ucap axel sambil mengecup pipi daisy.

"Yasudah aku mandi dulu kalau begitu."

Merasa lama menunggu axel selesai masak, akhirnya daisy memutuskan untuk pergi mandi dulu, badannya sudah merasa lengket dan bau pasalnya kemarin malam dirinya tidak mandi, karna ketiduran dan axel tidak membangunkanya.

Setelah selesai dengan ritualnya, daisy langsung bergegas untuk turun menemui kekasihnya. Sepanjang menuruni anak tangga daisy tidak berhenti bersenandung, hari ini moodnya lagi bagus berkat axel pastinya.

Tapi tunggu dulu Axel sedang berbicara dengan siapa, ada sosok lelaki yang duduknya membelakanginya, jadi daisy tidak bisa melihat itu siapa. Kalau jack tidak mungkin, daisy sangat hapal dengan perawakan dari kaki kanan kekasihnya itu.

Diundakan kelima tangga terakhir daisy langsung berlari sambil memanggil kekasihnya." Sayang."

Axel yang mendengar namanya dipanggil langsung menolehkan kepalanya, tak terkecuali lelaki yang sedang berbicang denganya.

Deg.

Daisy langsung berhenti diundakan tangga terakhir, ternyata lelaki yang sedang berbicara dengan axel, adalah sikeparat dax.

"Kenapa harus lari-lari sih, kalau jatuh tadi bagaimana." Omel axel ketika sudah sampai dihadapan daisy yang membeku.

"Maaf sayang."

Dax yang melihat keberadaan daisy dirumah axel, langsung mengeram marah, wajahnya sudah memerah sebab menahan amarah yang ingin meledak.

"Ayo sarapan, ada dax juga ini." Tuntun axel kepada daisy untuk menuju meja makan.

"Aku disini selain mampir sebentar, aku juga ingin mengucapkan maaf padamu." ucap dax dengan nada dingin.

Pagi-pagi sekali dax memang ada urusan disekitaran kawasan rumah axel, dan tidak ada salahnya dirinya untuk mampir sebentar, untuk melihat bagaimana reaksi sahabatnya soal berita kemarin.

OPIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang