Part 28

3.4K 54 1
                                    

Halo guys maaf ya kalau updatenya lama🙏. Kemarin-kemarin lagi disibukan dengan banyak acara terus setiap mau nulis selalu kurang fokus gitu hihi maaf ya sekali lagi. Dan makasih untuk para pembacaku yang masih setia nungguin update an opium🥰.

"Apa kau akan terus mendiami ku, baby?". Tanya Dax karna sedari tadi Daisy hanya diam saja, enggan untuk membalas perkataan dari Dax.

"Elea!." Geram dax karna tak kunjung mendapat balasan suara dari gadisnya.

"Apa?". Balas Daisy males.

"Kenapa hanya diam saja hmm?".

Posisi Dax Dan Daisy tengah berada diatas kasur. Tengah duduk bersila sambil menonton Netflix. Setelah ucapan dax yang ingin mengajaknya tidur bersama tadi Daisy langsung mendiamkanya. Tapi untung saja hal itu tidak terjadi.

"Memikirkan kekasihku." Ucap daisy didalam hatinya, ingin rasanya ia berucap itu namun ia urungkan. Sebab manusia disampingnya dipastikan akan mengamuk kembali jika ia menyebutkan nama Axel.

"Aku sedang memikirkan bagiamana cara bisa melenyapkanmu." jawab Daisy sinis.

"Kenapa tidak memikirkan bagaimana cara bisa memuaskan ku ki ranjang saja." bisik Dax dengan nada sensual.

Daisy langsung melototkan matanya. Belum genap 24 jam tinggal bersama lelaki ini. Ia sudah dihantui dengan berbagai hal yang sebelumnya tak pernah ia fikirkan. Contohnya saat ini mereka berdua diatas kasur dan lebih gilanya lagi ia akan tidur seranjang dengan Dax.

"Aku benar-benar membencimu." Tatap Daisy dengan tajam.

"Aku sangat mencintaimu." Tukas Dax menganggap perkataan Daisy tadi adalah ungkapan Cinta.

Ingin rasanya Daisy Membenturkan kepala Dax di dinding. Entah dosa apa yang telah ia perbuat selama ini, sampai-sampai harus berhadapan dengan iblis berwujud manusia ini. Kehidupanya yang semula tenang dan damai mulai hancur berantakan terlebih kisah cintanya.

"Dax." Panggil Daisy.

"Yes, baby." Jawab Dax seraya menatap wajah daisy penuh cinta.

"Bisakah kau melepaskan ku saja. Jujur aku muak dengan situasi ini, aku juga tak mengerti kenapa kau segila ini terhadapku bahkan sebelumnya kita tak pernah mengenal."

"Look at me baby." Daisy langsung menatapnya. "Mungkin ini akan terdengar konyol bagimu, pertama kali kita bertemu aku tertarik akan senyumanmu. Seperti sihir yang mampu membuatku terkesima dan sejak itu aku memutuskan untuk menjadikanmu miliku." Lanjut Dax.

"Aku bukan milikmu." Tekan Daisy karna tak suka jika Dax mengatakan itu.

"I know, tapi aku tak peduli."

"Aku mencintai Axel, sangat." Ucap Daisy.

Dax yang mendengar itu mengeram marah. Daisy benar-benar tak mendengarkan ucapanya sama sekali. Sudah berapa kali ia bilang jangan sebut nama Axel dihapanya.

Dax langsung mencengkram erat Dagu Daisy." Kau tuli hah! Jangan sebut nama axel dihadapanku. Aku tak peduli jika kau mencintainya, tapi tetap kau akan jadi miliku."

"Hukumanan apa yang pantas untukmu, agar mengerti apa yang ku mau hmm?". Ucap Dax dengan seringain dibibirnya.

"Menidurimu". Kata dax sembari tersenyum licik.

Daisy langsung panik ketika mendengar kata itu lagi, jangan sampai hal itu kejadian sungguhan.

"Agar kau cepat jadi milik ku. Mungkin menghamili mu ide yang bagus untuk saat ini biar kau cepat paham."

"DAX." Jerit Daisy tak suka.

"Kenapa hmm? Ini yang kau inginkan kan sayang, sedari tadi aku sudah meredam emosiku kenapa kau berulah lagi?.

OPIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang