Setelah meredam kekesalnya, daisy akhirnya turun dari mobil untuk menyusul dax yang sudah terlebih dahulu memasuki restaurant.
Tanpa disadari disebarang jalan dibalik pohon ada seorang lelaki yang memakai baju serba hitam, sedang menatap daisy dengan pandangan tak terbaca, ditangan kanannya memegang sebuah pistol yang sedang diarahkan tepat ke kepala daisy.
Sebelum singgah ke restaurant. Lelaki berbaju hitam sudah memantau semua gerak-gerik dari dax dan membuntutinya dari hotel sampai ke-museum.
DORRRR....
Langkah daisy langsung berhenti seketika. setelah mendengar suara tembakan yang berasal dari belakang tubuhnya. Seluruh tubunya bergetar hebat merasakan ketakutan ketika peluru melitas tepat didepan matanya, yang berjarak sangat tipis dengan sisi kepalanya.
Peluru yang diarahkan lekaki baju hitam itu ternyata melesat, dan mengenai tepat kaca jendela restaurant.
Penghuni didalam restaurant berhamburan keluar dan berlari tergopoh-gopoh, dengan gurat ketakutan ketika melihat salah satu pengunjung mati terkena tembakan tepat dikepalanya.Tak terkecuali dax dirinya langsung berlari dengan kencang untuk keluar dari restaurant, untuk menghampiri daisy yang dirinya tingalkan di parkiran mobil.
Firasat dax tidak enak tidak mungkin ada peluru nyasar yang tiba-tiba melesat ditengah kota ini. jelas ada sesuatu yang terjadi.Dugaan dax semakin kuat ketika melihat daisy yang hanya berdiri dengan tubuh bergetar dan air mata yang turun dengan derasnya.
"Sayang, are you okay?." Tanya dax dengan sangat khawatir ketika sudah didepan daisy.
Daisy langsung menatap dax dengan mata ketakutan tanpa enggan menjawabnya.
"Elea apa yang terjadi? Kenapa kau menangis seperti ini?."
Tetap tidak ada jawaban Dari daisy, semakin membuat dax kalut.
Dax langsung mengoyangkan bahu daisy. "Elea jawab aku! Jangan diam seperti ini."
Masih sama daisy hanya diam saja tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan dari dax. justru air matanya semakin deras mengalir.
Dax semakin dibuat kebingungan oleh daisy. sebenernya apa yang terjadi kepada gadisnya, sampai seluruh badanya bergetar hebat dan tatapan matanya kosong yg kini sudah dipenuhi oleh air mata. Jangan bilang ini ada sangkut pautnya dengan suara tembakan tadi?
"Maaf tuan, saya datang terlambat." Ujar ken dengan nada penuh sesal.
antensi dax langsung teralihkan ketika mendengar suara ken, yang saat ini menundukan kepalanya.
Hari ini ken memang tidak menemani dax dan daisy. Karna dirinya ditugaskan untuk mengawasi dari jarak jauh, karna dax menginkan waktu berdua bersama daisy."Dari informasi yang saya peroleh, ada lelaki baju hitam yang ingin menembak nona, tuan. Namun peluru itu melesat." Ungkap ken akhirnya.
Sesaat jantung dax serasa berhenti ketika mendengar penututuran dari ken. Sekarang dirinya paham kenapa daisy menjadi seperti ini.
"Baby ada yang terluka? Tolong jangan diam saja! Kau membuatku takut."
"Da-x." Panggil daisy akhirnya dengan suara bergetar.
"Pe-luru." lanjut daisy dengan terbata.
Dax langsung mendekap tubuh daisy untuk menenangkan gadisnya yang sedang merasakan shock.
"Cepat cari lelaki keparat itu dan seret dihadapanku ken!." Seru dax dengan berapi-api.
dirinya tidak akan membiarkan siapapun menyakiti daisy-nya. Mau keujung duniapun akan dax cari seseorang yang telah membuat gadisnya menangis ketakutan seperti ini. Camkan! dax tidak pernah main-main dengan omonganya. Dan orang tersebut sudah salah memilih lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPIUM
RomanceWarning 21+ Layaknya narkoba yang bisa membuat para penggunanya menjadi kecanduan akan rasanya. Seperti itulah yang sedang dirasakan oleh DAX MARQUES OTTMAR, dirinya merasa candu oleh senyum wanita yang ditemuinya waktu acara diulang tahun perusahaa...