"Bagaimana meeting hari ini jack." Tanya axel, setelah jack berada dihadapannya.
"Maaf tuan, desain yang kita ajuhkan ditolak lagi." Beritahu jack sambil menunduk merasa tidak enak hati kepada axel.
"APA." bentak axel tanpa sadar, pasalnya semua desain yang mereka buat dan diajukan kepada para klien ditolak lagi untuk yang ketiga kali.
"Semua para kolega sudah mendapatkan desain dari aides group, kita kalah cepat tuan."
"Kalau lama-lama seperti ini, aku akan bangkrut jack." Keluh axel sambil mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
"Investor pun satu persatu sudah mulai menarik sahamnya tuan, mereka beralih ke aides group.
Axel yang mendengar itu langsung bertambah pusing, tubuhnya melemas seketika. Ia tidak bisa membayangkan kemungkinan terburuk jika dirinya akan bangkrut.
****
"BUKA PINTUNYA SIALAN." Teriak daisy sambil mengendor-gendor pintu dengan kerasnya.
Ternyata dirinya dikunci oleh dax didalam kamar ini. sedari tadi yang dilakukan daisy hanyalah berteriak dan mengumpat serta mengendor pintu tanpa henti.
"KEPARAT! AKU BILANG BUKA PINTUNYA." teriak daisy sekali lagi, namun nihil tidak ada tanda-tanda pintu ini akan dibuka.
Merasa sudah lelah dan kepalanya berdenyut nyeri, daisy melangkahkan kakinya menunju ranjang untuk merebahkan badanya, sebab nyerinya semakin mendomisi kepalanya.
CEKLEK....
pintu dibuka dan nampaklah dax yang sedang membawakan makanan siang untuk daisy dan obat tentunya.
"Kau tuli hah! Sedari tadi aku berteriak agar dibukakan pintu, kau kemana saja." Semprot daisy langsung sambil menatap dax tak bersahabat.
"Kenapa mulut ini tidak bisa berhenti mengumpat hmm." Kata dax sambil menyentuh bibir daisy.
"Jangan pegang-pegang." Sentak daisy kasar.
Dax terkekeh melihat ekspresi yang ditunjukan oleh daisy, sedang marahpun masih tetap terlihat mengemaskan dimatanya.
"Aku ingin pulang."
"Ini rumahmu baby."
"Berhenti bercanda, aku ingin pulang sekarang." Tekan daisy geram.
"Tidak." Jawab dax dengan cepat.
"Kau tidak berhak menahanku disini sialan!." Desis daisy menatap tajam kearah dax.
"Tunggu kau sembuh dulu, baby."
"Aku tidak ped-."
"Jika kau pulang axel serta keluargamu akan curiga dengan perban dikepalamu ini." Sela dax yang memotong ucapan daisy.
"Biarkan mereka tau, aku tinggal bilang kalau ini ulahmu dan kupastikan kau masuk penjara." Ucap daisy mengebu-gebu.
Dax yang mendengarkan itu langsung meledakan tawanya dengan keras, ah lucu sekali gadisnya ini pikir dax.
"Omonganmu sangatlah lucu baby." Ujar dax yang masih tetap tertawa.
Daisy tertegun ketika melihat pertama kali dax tertawa dengan lepas seperti ini.
Tampan sekali. Batin daisy, namun secepat mungkin dirinya langsung melenyapkan pikiran itu dengan mengelengkan kepalanya dengan keras.
"Kau tau baby, semua hukum dikota ini bahkan tunduk kepadaku." Beritahu dax dengan sombongnya.
"Mungkin perkataanmu tadi akan dianggap omong kosong belaka." Timpal dax dengan senyum miring dibibirnya.
Daisy mendengus dengan keras, dirinya lupa bahwa bajingan yang berada didepannya ini merupakan seorang yang Kebal terhadap hukum.
"Kau akan tetap disini sampai perban dikepalamu dilepas." Beritahu dax sambil mengambil makanan untuk daisy.
"Buka mulutmu." Perintah dax yang tengah mengarahkan sendok kearah mulut daisy.
"Aku tidak ingin makan."
"Makan atau kucium kau." Ancam dax akhirnya.
"Ckk kau ini pemaksa sekali." Decak daisy kesal.
"Cepat buka mulutmu baby."
"aku bisa makan sendiri, kau kira aku cacat hah." Seru daisy marah yang melihat dax akan menyuapi dirinya.
Dax terkekeh geli dan langsung mengulurkan tanganya untuk mengacak-acak puncak kepala daisy dengan gemasnya.
***
"Kemana daisy, dari kemarin tidak masuk kerja." Tanya robets kepada aira.
"Maaf sir, saya tidak tahu." Jawab aira.
"Benar-benar ya gadis itu, apakah ia ingin kupecat." Ucap robets dengan marah.
"Coba kau hubungi dia sekarang, kalau sampai besok tidak berangkat akan kupecat sungguhan dia."
Aira keluar dari ruangan atasanya dengan perasaan panik, sudah 3 hari daisy tidak masuk kerja setelah skandal itu mencuat namun setelah itu beritanya sudah tidak muncul dimedia ataupun majalah, mungkin ada seseorang yang menutupinya.
"Ponselnya tidak aktif lagi." Keluh aira yang masih tetap mencoba menelvon daisy.
Terakhir dirinya berkontak dengan daisy waktu gadis itu memberi tahu bahwa dirinya dirumah axel, setelah itu tidak ada kabar lagi.
***
Setelah berdebat panjang dengan dax, akhirnya daisy diperbolehkan untuk keluar dari kamar, dirinya sekarang sedang mengelilingi masion dax yang ditemani oleh rose kepala pelayan disini.
Decakan kagum tak hentinya keluar dari mulut daisy, masion dax benar-benar sangat megah dan mewah. masion milik dax ini mengusung tema vintage didalam dan tema modern klasik diluar Masionnya.
Ternyata banyak sekali barang antik dan lukisan-lukisan yang terpanjang disetiap dindingnya, daisy baru mengetahuinya sekarang. Kemarin ketika dirinya disini tidak terlalu memperhatikannya.
Langkah daisy terhenti didepan lukisan karya Paul Gauguin, yang diberi judul "When Will You Marry". tanpa sadar daisy menatap lukisan itu tanpa kedip, dirinya terbius dengan eloknya karya seni yang berada didepannya ini.
"Lukisan ini hadiah dari ibuku waktu aku usia 25 tahun, lukisan ini bercerita tentang seorang ibu yang menanyakan pertanyaan yang cukup menyebalkan sesuai dengan judul itu kepada putrinya. Beritahu dax yang tiba-tiba datang dan berdiri dibelakang daisy.
"Dan itu kerap kali ditanyakan oleh ibuku." timpal dax lagi.
Daisy membalikan badanya dan mendapati dax tersenyum manis kearahnya.
"Kau ingin tahu harga lukisan itu berapa." Ujar dax yang ingin memberi tahu ke daisy.
"$210 juta." Daisy yang mendengar nominal yang disebutkan dax, langsung melebarkan matanya tidak percaya. kalau dirupiahkan itu senilai 2,9 trilyun.
"Aku memang sekaya itu, kau tidak perlu sekaget ini." Ucap dax terkekeh pelan melihat ekspresi daisy yang terkejut.
"Percuma kaya kalau tidak laku." Hina daisy telak, dan melangkahkan kakinya meninggalkan dax.
Dax tertawa pelan mendengeran hinaan daisy untuknya, dan menyusul gadisnya itu.
Cupp..
Dax mencium pipi daisy dengan cepat, dan menatap daisy dengan senyum mengodanya. daisy yang mendapat kecupan tiba-tiba dari dax langsung menghentikan langkahnya.
"DAX KEPARAT!." teriak daisy setelah tersadar dari terdiamnya, dan menatap penuh emosi kearah dax yang telah berjalan menaiki tangga.
Dax membalas teriakan dari daisy dengan senyum mengejek serta melambaikan tanganya Kearah daisy.
Tanpa disadari juga bahwa sedari tadi degupan jantung daisy berdetak dengan cepat, ketika dax mencium pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPIUM
RomanceWarning 21+ Layaknya narkoba yang bisa membuat para penggunanya menjadi kecanduan akan rasanya. Seperti itulah yang sedang dirasakan oleh DAX MARQUES OTTMAR, dirinya merasa candu oleh senyum wanita yang ditemuinya waktu acara diulang tahun perusahaa...