KoreanCafe

391 31 3
                                    

Setelah menghampiri Arsya di kelasnya dan meminta dia untuk pergi ke kantin sendirian, kini Aku juga sendirian pergi ke Perpuastakaan.

Kalo sampe ini tugas ga selesai, bisa bisa turun ke dasar yang paling dalam nilai ku. Ayah Bunda juga pasti ceramah saat nilai ku kecil. Huftt.

Sampai di perpustakaan aku mencari rak buku yang sesuai dengan tugas kali ini. Bahasa Indonesia adalah pelajaran paling paling paling menyenangkan:V

"hai Aci.. Disini juga" ucap salah satu teman Paskibra ku.

"iya nih.. Ada tugas"

Aku sibuk mencari buku buku yang diperlukan, juga sibuk memberi info pada Zera untuk meneruskan ke teman teman yang lain. gapapa dimanfaatin yang pentin nilai ku lulus semua.

"Ya Allah pegel tangan" Aku terus memaksa untuk menulis hingga Aku merasa ada seseorang yang duduk di bangu sebelahku.

"Sini Harka tampan tulisin"

Ya tau dari mana si dedemit ini kalo Aku ada disini? Gada gitu bosen bosennya nyari Aku. nempel terus sama aku.

"ga" Jawabku singkat dan langsung meneruskan tulisanku "lagian lo tau dari mana si gue disini?" sambungku

"jera dong kan dia soib gue" Aku merotasikan mata malas ku. Selalu Zera yang memberi tau.

"mending lo bantuin gue nyari jawaban nanti gue yang tulis" ucapku memberikan buku tebal padanya.

"Hongeh"

Harka mencarikan semua jawaban jawaban yang ku perlukan, sedangkan aku sejak tadi sibuk berfoto di handphone nya dan sibuk stalk stalk isi handphone nya.

Sebenarnya banyak yang sekedar DM atau minta save nomer WhatsApp tapi Harka malah memasukkannya dalam daftar Arsip. Dan yang paling penting chatt ku di sematkan hahaha.

"nih udah semua" ujar Harka memberikan bukunya.

Aku mengecek jawaban jawabannya "yaudah gue tulis dulu" sahutku yang langsung menulis.

Aku tau selama aku menulis, Harka sibuk mengpaparazi. Ya si paling paparazi. Aku melanjutkan tulisanku hingga selesai semua tanpa memperhatikan gerak gerik Harka disampingku.

***

"Har gue ud-ah... Lah molor" ucapku ketika melihat Harka yang tengah tertidur dengan pulasnya.

"ganteng juga Lo" batinku. Inget ya cuma 'batin'

Tanpa sadar jari jariku aktif bermain di rambutnya, membenarkan anak anak rambutnya yang menutupi jidat. Sungguh dia amat tampan jika jidatnya terlihat jelas.

Untuk kenang kenangan, aku mengambil beberapa foto dirinya yang tengah tertidur dengan sangat tampan.

"bangun Har.. Bentar lagi bel masuk" ucapku sedikit mengguncang pundak Harka.

Harka tak kunjung bangun. Dan kini ide jail ku muncul, ku tiup tiup telinga Harka hingga membuat Harka terbangun dengan kesal.

"lo kalo bangunin orang yang manis dikit kek!" kesalnya dengan mata merah mengantuk.

"lo kalo dibangunin sama orang dengan cara yang manis, hargai dikit kek!" balas ku.

Aku beranjak membawa buku buku ku dan bergegas kembali ke kelas. "pulang sekolah tunggu Arsya pergi dulu ya baru kita pergi"

"oke cantik"

Selepasnya Aku keluar dari perpustakaan dan kembali ke kelas.

*****

Inilah saat yang aku tunggu, jam pulang sekolah. Aku mendapat informasi dari teman sekelas Arsya bahwa Arsya akan praktek di laboratorium Biologi. Itu dekat dengan parkiran motor.

Jodoh Dari AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang