air garem

131 13 0
                                    

kaaa

Ketemu dikantin aja ya
Aku malu sama temen temen kamu
Read

Aku tertawa cukup keras membaca notif itu. Bisa malu juga ternyata anak itu hahaha.

"Kenapa ketawa Ci?" Tanya Jera yang heran

Aku menunjukkan chatt Harka dan seketika Jera pun ikut tertawa bersamaku.

"Takut di bully dia kalo kesini" timpalnya di sela sela tawaan kami.

Asik tertawa hingga aku tak mendengar bahwa bel istirahat sudah berbunyi. Aku dan Jera keluar dari kelas untuk menunggu Arsya.

"Kak.." panggil Arsya menghampiriku

Kami bertiga pun jalan beriringan menuju kantin. Takut tak kedapatan tempat duduk juga sih kalo telat ke kantin.

Sampai di kantin, Arsya menyuruh aku dan Jera mencari tempat duduk sedangkan dirinya memesan makanan untuk kami.

"Ci.. disini aja" panggil Harka dan aku menghampirinya "Arsya mana?"

Aku menatapnya aneh karna sejak pagi tadi ia sibuk menanyakan Arsya dimana

"Nyariin dia mulu" ucapku

"Ga gitu sayang.. dia dicariin anak anak MPK OSIS tapi ga nyaut di grup" jelasnya "bentar aku ambil makanan dulu"


Aku duduk berhadapan dengan Jera, kita masih membahas soal hal tadi pagi sambil tertawa juga.

"Ketawa aja" ucap Arsya yang datang membawa nampan dan beberapa mangkuk bakso cuanki

Arsya duduk disamping Jera dan membuat Jera menatapku ternganga. Aku hanya tersenyum mendukungnya.

Ah, Jera selalu salting dengan hal kecil yang ditunjukkan Arsya padanya.

"Tadi dicariin sama Harka" ucapku sambil memakan makananku

"Kenapa?" Sahutnya

"Ya biasa urusan MPK OSIS"

Arsya mengangkat kepalanya yang semula menunduk untuk meniup kuah bakso cuanki. Ia tampak mencari sesuatu.

"Ka!" Panggil Arsya pada Harka

Padahal Harka juga akan kesini.

"Nyari gue?" Tanya Arsya pada Harka yang telah duduk disampingku dan berhadapan dengan Arsya

Harka mengangguk "anak anak minta lo buat jadi ketua koordinasi untuk acara penyambutan Pak DPR lusa" jelas Harka

"Loh jadi?" Sahut Jera memberhentikan makannya

"Jadi lah.. sekolah kita jadi sekolah pilihan yang akan direkomendasikan sebagai penyalur Pekerja Kedinasan, karna mayoritas juga sekolah kita banyak jebolan yang nerusin ke PNS dan Aparatur Negara lainnya"

"Tapi kenapa harus gue? Ketos dan lainnya kemana" tanya Arsya menatap heran

Harka menatap Arsya dengan malas "Ketos nya cewe.. kurang tegas kalo harus ngatur sekian anak untuk acara penyambutan beliau.. lagipula ketos juga dampingi kepala sekolah"

"Arsya!" Panggil seseorang dan kami sentak menengok kearah suara itu "Arsya yang gue panggil.. kenapa semuanya nengok" sambung Qilla menghampiri kami

Aku melirik kearah Jera, tampaknya ia sudah Bombastis Side Eye pada Qilla.

Jodoh Dari AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang