ulet

291 23 1
                                    

Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah tiba. Tadi Harka sudah mengirim pesan untukku bahwa dia menungguku di kantin paling belakang sekolah, tapi aku hanya membacanya.

Terlihat, Arsya sudah menunggu didepan kelas. Aku menghampirinya dan ia menggandeng tangan ku, sudah biasa dilakukan sih memang.

"dedek cemburu bang" celetuk Zera yang berjalan di sampingku.

Arsya hanya tersenyum tipis pada Zera. Huh! Laki laki ini jiwa cool nya kenapa mendarah daging dari ayah sih. Tapi gapapa lah ya, masih bisa fokus jagain Aku.

"Abang cuma anter ke kantin Kak, habis ini mau rapat gabungan MPK Osis" ucap Arsya

Ya, Arsya memang ikut MPK. Entahlah apa enaknya seperti itu, buat lelah aja.

"Harka kan juga MPK" batin ku

"lama ga? Kakak pesenin makanan ya" basa basiku

"gausah Kak.."

"kalo gitu biar dedek beliin minum" sahut Zera

Zera lalu berlari kearah kantin yang jaraknya sudah tak jauh dari kami berjalan. Tak lama Zera kembali dengan sebotol air mineral ditangannya dan ia memberikannya pada Arsya.

"bukan apa apa cuma biar ga lupa minum aja.. Kalo rapat kan pasti mikir"

Kulihat Arsya menganguk dan mengambil air mineral itu. "Makasih ya" ucapnya dengan senyuman tulus yang ia berikan untuk Arsya.

Dan setelahnya Arsya pergi keruangan rapat meninggalkan Aku dan Zera yang sejak tadi salting karna perbuatan Arsya.

"dih dih sadar lu"

"apasi ci gua lagi bahagia ini"

"makan ayo laper gua"

"iya udah sana pesen gua cari tempat duduk"

Aku mengangguk dan bergegas kearah kasir untuk memesan makanan.

"Aku yang bayar"

Ucap seorang laki laki yang berdiri di belakang ku. Aku menoleh melihat siapa dia, dan itu adalah ya siapa lagi kalo bukan mas doi.

"kan Aku udah tunggu di kantin belakang. Kenapa ga kesana, hm?" Harka menunduk dan menatapku lekat lekat.

"ya maaf orang tadi ke kantin dianterin Arsya" Aku berbalik lagi dan mengambil makanannya "MPK ada rapat katanya, ga ikutan?"

Harka terlihat membayar makananku dan Zera. "ya pamit dulu sama ayang lah.. Orang ditungguin ga muncul juga"

"yaudah sana aku juga udah tau" Aku berjalan meninggalkan kasir diikuti oleh Harka juga.

Harka mengambil nampan makanan ku dan membawanya ke meja ku. "jangan cuek gitu dong" ucapnya

"emang ini cuek ya?"

Aku menoleh, Harka mengangguk "trus biar ga cuek gimana?"

"ya gatau lah kan Kamu yang tau" Harka menaruh nampan makanan itu di mejaku.

"iya iya nanti Aku belajar biar ga cuek"

Setelahnya aku lalu duduk dan sibuk makan makananku. Harka pun ikut memakan makananku.

"Harka" suara nyaring melengking memanggil mas doi ku.

"sial orang yang ngegebet cowo gua"

"apa?" sahut Harka cuek

"udah ditunggu diruang rapat cuma tinggal lo" ucap Nasywa

"yaudah kan ada lu" sahut Harka yang sibuk membenahi rambutku.

"udah sana rapat aja" ucapku memalingkan wajah

Zera yang tak mau ikut campur hanya diam dan sibuk makan tanpa memperhatikan Aku dan Harka.

"nanti aja lagian udah izin bakal telat masuk" ucap Harka enteng

"ihh ayo Harka" Aku mendengar suara rengekan Nasywa yang terlihat manja dan saat aku menengok, Nasywa terlihat memegang bahu Harka

"ayo Har.. Sekarang nanti gue sendirian gada lo" ucapnya yang lagi lagi terdengar manja ditelingaku.

"gua tonjok lu jamet" batinku mengumpat

Aku berdiri, membersihkan mejaku. Berjalan kearah Zera dan menariknya pergi.

"eh makanan gue Ci" Zera terlihat terpaksa meninggalkan makanannya itu.

"Ci mau kemana" Harka mengejarku. Tapi Aku sama sekali tidak menengok kearahnya.

"Sayang.. Aku disini loh ga respon dia juga kan"

"gapeduli"

Harka berlari sampai tepat di depan ku. Aku menatapnya tajam "apa?!"

"jangan marah dong"

"jangan? Kamu bilang jangan? Jelas jelas bahu kamu dipegang ulet kaya gitu kamu diem aja trus aku gaboleh marah? Hah?!"

"y-ya abisnya kamu ga pegang bahu aku"

"ribet ah! Putus aja udah"

Aku kembali menarik Zera dan pergi masuk kedalam kelas. Tapi Harka masih mengikuti ku sampai di depan kelas.

"Yang.. Jangan putus dong, baru juga sehari" rengeknya didepan pintu yang dilihat oleh semua temanku.

"brisik"

"dia aman sama gue" ucap Zera.

Kulihat Harka mengangguk. "rapat dulu ya sayang" ia melambaikan tangan tapi aku terlanjur cemburu dengan yang tadi.

"pasangan baru lagi berantem?" ucap Rena yang duduk dibarisan sebelahku.

"biasa ulet" sahut Zera

Aku hanya sibuk dengan ponselku dan stalking stalking manja akun sosmed Nasywa.

"gitu lagi beneran gua tonjok lu!" celetuk ku

"wiiii jangan galak galak gitu dong ratu"






Sipaling mode galak

Jodoh Dari AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang