"Yang, berenti dulu deh" pintaku saat melihat Jera dan Arsya yang sudah jauh dibelokan.
"Ngapain?" tanya Harka heran
"minggir dulu bentar sayang" pinta ku dengan sangat lembut yang artinya harus dituruti
Harka menepi dan mematikan motornya. Ia sedikit menengok dan melirikku dari balik helmnya. Aku melepas helm itu dari kepalanya .
"ko dilepas sih ayy" tanya nya yang makin menengok kearahku
Cup.
Harka terdiam, senyum nya merekah. Ia memberikan helm nya padaku dan memegangi pipinya.
"saltingnya jelek" ucapku memakaikan helm nya lagi
Harka masih terdiam salting. Aku yakin ia akan tetap salting dalam waktu yang lama.
"ternyata gini rasanya dicium cewe" ucapnya
"lah emang belom pernah?"
Harka menggeleng sebagai jawaban
"boong banget"
"lagi dong" pintanya tiba tiba
"dih nagih" sahutku yang di balas tawanya.
Harka kemudian memakai helm dan melajukan motornya menuju rumahku. Ternyata Arsya dan Jera masih menunggu kami di depan.
Aku memberikan senyuman termanis sebagai tanda terimakasih, Harka yang paham pun balik memberikan senyuman padaku.
Setelahnya Harka dan Jera pergi untuk pulang kerumah masing masing.
"ngapain tadi?" tanya Arsya yang mengintimidasi
"o-oh.. Ada kucing mau nyebrang tadi, dibantuin sama Harka" sahutku sedikit gugup
Arsya mengangguk sebagai jawaban dan memilih untuk masuk kedalam rumah.
Kami mengucap salam dan menyalami ayah bunda secara bergantian.
"ayah.." panggilku mendekati ayah
"waaaah anak ayah sudah pulang" sahut ayah
Aku menyalami dan mencium pipi ayah
"darimana ni anak ayah?" tanya ayah yang selalu basa basi
"refreshing dong.. Pusing abis ulangan harian kimia" ucapku asal.
Arsya sejak tadi sudah memasuki kamarnya dan mungkin dia mandi.
"mandi dulu kak trus makan.." ucap bunda yang sibuk menyiapkan makan malam
"oke bundaa" aku memberikan bingkisan roti tadi pada ayah "ini buat ayah sama buat bunda" setelahnya aku beranjak dan menaiki tangga
"waaah apa inii" sahut ayah girang "tunggu.. Bukannya kakak pamit mau cari buku tadi?" sambung ayah yang membuatku berhenti melangkah
"ooooooo itu bukunya mahal yah.. Nanti belinya sama ayah aja ya" sahutku menyeringai
"biar gratis gitu?" ucap ayah menatap malas kearahku.
Aku terkekeh kecil dan kembali menaiki tangga.
Sampai di kamar, aku membuka ponselku. Notif dari Harka belum ada, mungkin dia masih dijalan.
Kaaaa😛
Ati ati jalannya udah malem
Sampe rumah lgsg bersih" trs makanSedikit pesan singkat untuk Harka dan aku segera mandi karna tubuh ini lepekkk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Ayah
Random"ada dua pilihan untuk Kakak tentang siapa yang Kakak pilih untuk jadi pendamping Kakak seumur hidup.. Ayah percaya pilihan Kakak adalah pilihan terbaik" ucap Adi yang masih mengelus kepala Putrinya itu Putrinya itu bingung. Dia takut salah pilih da...