Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Sejak ibunya meninggal, Lia hidup sendiri. Dia kehilangan dunianya, kehilangan sosok yang menjadi sandarannya selama ini.
Ibunya meninggal saat Lia lulus SMA. Sejak saat itu, ayahnya selalu memaksakan kehendak. Padahal Lia sudah diizinkan oleh ibunya mengambil jurusan fashion. Tapi saat wanita itu meninggal, Lia dipaksa masuk jurusan hukum oleh ayahnya.
Cukup lama Lia berdebat dengan ayahnya tentang jalan hidup ke depannya. Hingga akhirnya Lia setuju tapi dengan syarat, keinginan ayahnya yang lain harus dituruti. Ternyata, sekarang, ayahnya bekerja di luar kendali, melanggar hukum padahal bekerja di lingkungan hukum. Mau tidak mau, Lia harus menuruti keinginan ayahnya untuk memiliki bodyguard.
Sejak kuliah bahkan hingga kini, hubungan mereka jadi renggang. Tinggal terpisah, bertemu jika ada keperluan dan tidak pernah berkomunikasi via telepon hanya untuk sekedar bertanya kabar.
Awalnya Lia memang menerima semua keputusan ayahnya tentang bodyguard. Dia tidak menolak sama sekali. Tapi..
Kenapa akhirnya Lia menolak dan bersikeras bilang bahwa dia bisa sendiri?
Jawabannya karena Lia merindukan sosok ayah, merindukan kehidupannya yang dulu bersama ayahnya, merindukan saat di mana ayahnya khawatir ketika dia belum pulang sekolah, merindukan saat ayahnya bertanya dia di mana, kapan pulang. Lia rindu.
Kenapa?
Karena saat menolak, dia punya alasan untuk bertemu dengan ayahnya dan berbincang walaupun dalam keadaan tegang.
Sederhana bukan? Lia hanya ingin bertemu ayahnya. Lia ingin bicara. Karena jika tidak begitu, Lia tidak akan punya alasan untuk bertemu.
“Jangan melamun.” Jaemin menyentuh bahu Lia saat menyadari bahwa tatapan Lia kosong ketika mereka berhenti di lampur merah. “Aku tidak punya ilmu apa-apa jika nanti kau kerasukan setan.”
“Hm, setannya itu kau sendiri,” gumam Lia dan menyandarkan punggungnya. “Mampir ke toko minuman, aku ingin minum yang manis-manis.”
“Kau terlihat lelah, besok saja. Sekarang pulang dan istirahat.”
“Aku bilang mampir ya mampir. Bisa bahasa, tidak?”
Jaemin langsung menepikan mobilnya di depan toko minuman. Tapi Lia masih belum sadar kalau mereka berhenti. Entah apa yang dipikirkan oleh Lia, tapi Lia kebanyakan melamun sejak tadi.
Sentuhan tangan Jaemin pada bahunya akhirnya membuat Lia menoleh. “Apa?” tanya Lia, nadanya terdengar sinis.
“Katanya mau beli minum.” Jaemin menunjuk toko minuman.
“Harusnya dari tadi kau turun saja dan segera pergi membelikanku. Bukannya malah ikut bengong dan tidak melakukan apa-apa,” desis Lia dengan nada kesal.
“Aku tidak tahu minuman apa yang kau mau dan kau sukai. Lagi pula, kau yang mau minum jadi turun dan pergi beli sendiri.” Jaemin kembali menyandarkan punggungnya setelah membalas ucapan Lia.
Kali ini Lia tidak marah, dia malah segera melepas seatbeltnya dan hendak turun tapi Jaemin seketika menahan tangannya.
“Aku temani,” ujarnya pelan. “Tunggu, aku akan membukakan pintu mobil untukmu.”
Tiba-tiba saja Jaemin teringat insiden tempo hari saat dia diikuti oleh seseorang. Itu sebabnya dia memilih untuk menemani Lia keluar membeli minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARD [JAELIA✔️]
FanfictionLia, dia merupakan CEO perusahaan fashion ternama yang sangat terkenal dan sukses. Dibalik hidupnya yang serba mewah, Lia itu sebenarnya rapuh dan butuh banyak perhatian apalagi hidupnya mendapat banyak ancaman. Tapi, semua itu Lia tutupi dengan sel...