Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Hadiah buat kalian.. Double up lagi ya. Aku lagi baik hati soalnya.
•
Malam hampir menjelang, tapi kedua laki-laki itu masih betah berada di teras rumah. Bahkan rokok yang semula terisi penuh itu kini menyisakan dua batang saja. Beberapa saat yang lalu, Yeji keluar membawa dua gelas kopi hangat untuk mereka dan mereka tidak dibiarkan masuk karena masih merokok.
“Terkadang, Bibi Kim masih saja bertanya padaku apakah benar kalian masih hidup. Katanya masih belum bisa percaya. Walaupun Lila sudah menghubunginya beberapa bulan yang lalu melalui video call,” ujar Jeno seraya menyeruput kopinya.
Lima bulan yang lalu, Jeno datang ke rumah Lia yang dulu, yang masih ditinggali oleh Bibi Kim. Jeno menyerahkan sebuah ponsel padanya.
Awalnya Bibi Kim sangat terkejut karena langsung video call bersama Lia. Wanita itu hampir saja pingsan saat menatap dengan mata kepalanya sendiri bahwa Lia ada di depannya saat ini walaupun lewat virtual.
“Bibi, tolong tetap tinggal di rumah, ya. Biarkan saja anak-anak yang lain juga tinggal di sana. Rawat rumah baik-baik. Maaf karena aku tidak bisa memberitahu Bibi tentang kepergianku. Tapi aku hanya minta satu hal pada Bibi, tolong rahasiakan tentang keberadaanku dari siapa pun. Termasuk ayah.”
“Nona, Ya Tuhanku, Nona.. Ya ampun, Nona Lia..”
“Bi, namaku Lila. Sekarang panggil aku begitu, ya. Lia sudah mati, Bi.”
“Nona, apa yang terjadi sebenarnya? Lalu siapa yang ada di kuburan itu? Apa Nona sendirian, apa Tuan Jaemin menemani Nona? Tapi, Tuan Jaemin, dia juga..”
“Bibi tidak usah khawatir, ya. Aku akan tetap mentransfer semua biaya untuk mengurus rumah pada Bibi. Tapi ku mohon, jangan beritahu siapa-siapa, ya.”
“Baik, Nona.”
Lalu setelah panggilan ditutup, Jeno segera menjelaskan semuanya pada Bibi Kim. Memberitahu apa yang sebenarnya terjadi pada dua orang itu. Sampai Bibi Kim mengerti.
“Lalu Bu Kim, aku sempat menggerutu karena dia sering memintaku bertemu untuk bertanya tentang kalian. Padahal pernah ke sini lima bulan yang lalu tapi tetap saja masih speechless,” lanjut Jeno.
Lima bulan yang lalu, Bu Kim juga dibawa oleh Jeno untuk datang mengunjungi Nathan dan Lila. Jeno sama sekali tidak memberitahu Bu Kim ke mana tujuan mereka hingga sesaat setelah sampai di Interlaken, Swiss tepatnya di rumah Nathan, Bu Kim langsung pingsan saat bertemu tatap dengan dua orang itu.
“Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, apa yang terjadi? Siapa kalian, siapa.. Kalian siapa? Ya Tuhan, kenapa kalian mirip sekali dengan seseorang yang ku kenal?” Bu Kim masih memegangi kepalanya yang terasa berdenyut setelah sempat pingsan.
“Bu Kim, ini aku,” ujar Lila. “Tapi sekarang, semua identitasku sudah berubah. Aku bukan Choi Lia lagi tapi Lila Jacqueline Anderson dan ini suamiku, Nathan Jeremy Anderson.”
Tatapan Bu Kim tertuju pada Nathan, lalu dia mengerejapkan matanya berkali-kali.
“Sebenarnya apa yang terjadi, Nona?”
Lila tersenyum kecil dan menjelaskan semuanya. Membeberkan dengan jujur pada Bu Kim semua permasalahannya. Bu Kim sempat meneteskan air mata saking merasa emosional mendengar cerita Lila.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARD [JAELIA✔️]
FanfictionLia, dia merupakan CEO perusahaan fashion ternama yang sangat terkenal dan sukses. Dibalik hidupnya yang serba mewah, Lia itu sebenarnya rapuh dan butuh banyak perhatian apalagi hidupnya mendapat banyak ancaman. Tapi, semua itu Lia tutupi dengan sel...