BODYGUARD [JAELIA✔️]

21. He Knew the Truth

Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)

*

Pagi menyingsing namun dua insan manusia itu tak kunjung terbangun dari tidur nyenyaknya. Masih sama-sama meringkuk di balik selimut tebal dengan posisi saling berpelukan. Untungnya, ini weekend jadi Lia tidak perlu buru-buru bangun dan pergi ke kantor.

“Biasanya kalau weekend begini, dulu sebelum aku datang.. Apa yang kau lakukan?” tanya Jaemin seraya menyalakan siaran televisi.

“Tidak ada. Duduk diam di balkon sambil membaca buku atau mengerjakan sisa pekerjaan di kantor. Kegiatanku memang tidak dibatasi tapi setiap kali aku mau pergi, aku harus bersama bodyguardku sebelum kau. Rasanya seperti tidak bebas,” gerutu Lia sambil mendengus. “Sekarang jadi lebih leluasa sejak kau datang. Karena.. Selain pergi bersama bodyguardku, aku juga pergi bersama pacarku.”

Jaemin tersenyum dan menoleh kemudian mengecup kening Lia. “Sekarang mau ke mana?”

“Tidak ada, aku ingin bermalas-malasan seperti ini bersamamu, sepanjang hari..” ujar Lia sambil menyamankan dirinya di samping Jaemin. “Oh, ya, bagaimana kalau kita nonton film. Banyak film baru yang dirilis, di netflix. Selagi bermalas-malasan seperti ini.”

“Ide bagus..” sahut Jaemin seraya beranjak duduk dan mengucek matanya. “Aku ke bawah sebentar untuk mengambil snack. Kau diam saja di sini karena kau pasti repot harus memakai bajumu dulu sebelum keluar.”

Lia mengangguk dan segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang masih polos. Sementara Jaemin meraih bajunya yang tersampir di kursi lalu segera keluar untuk mengambil snack dan minuman.

Lia kira, hidupnya akan terus suram selamanya. Hidup bebas tapi merasa terkekang. Nyatanya, sejak kehadiran Jaemin semuanya jadi lebih berwarna. Lia merasa sangat-sangat aman bahkan nyaman.

Nanti, kalau Lia bertemu dengan Jeno, kalau ada waktu.. Dia akan mengucapkan terima kasih pada laki-laki itu karena sudah membawa Jaemin padanya.

Tak butuh waktu lama, Jaemin kembali dengan nampan besar berisi minuman kaleng serta plastik besar berisi snack yang mereka beli kemarin.

“Pakai dulu bajumu, nanti aku tidak fokus menonton.” Jaemin melempar baju dalam serta baju Lia ke atas ranjang.

Lia berdecak dan memakai pakaiannya. Mereka kemudian mulai menonton film bersama ditemani tumpukan camilan dan minuman.

Kalau ada adegan romantis, Lia beringsut ke samping Jaemin. Ada adegan kissing, Lia menarik kepala Jaemin dan menciumnya. Lalu mereka berakhir terkekeh saat menyadari tindakan mereka.

Mereka benar-benar menghabiskan hari untuk bermalas-malasan. Entah sudah berapa film yang mereka tonton. Mulai dari film kartun, action, komedi, hingga film dewasa.

“Aku ingin terus seperti ini, selamanya. Bersamamu.” Lia bergumam pelan sambil menyandarkan kepalanya di pundak Jaemin.

“Sayang..” gumam Jaemin pelan. “Bagaimana pemikiranmu tentang.. Hm, kita hidup berdua dan menikah lalu punya anak tapi jauh dari hiruk pikuk masalah yang ada. Maksudku, aku ingin kita pergi ke suatu tempat. Di mana tidak ada yang mengenalku, mengenalmu. Cukup kita berdua.”

Lia mengubah posisinya, kini dia duduk dan menghadap ke arah Jaemin yang masih berbaring.

“Kenapa tiba-tiba punya pemikiran seperti itu?” tanya Lia penasaran.

Jaemin menghela napas pelan sebelum bicara, dia sedikit bangun dan bersandar di sandaran ranjang.

“Aku memang bisa menghentikan bahaya yang datang untukmu. Walaupun dengan cara membunuh, akan ku lakukan. Tapi jika ayahmu tidak berhenti melakukan pekerjaan kotornya, maka bahaya itu akan tetap datang. Kau sendiri tidak bisa menghentikan ayahmu, apalagi aku yang bukan siapa-siapa,” ujar Jaemin pelan sambil menggenggam tangan Lia. “Sekarang, aku ingin kita pergi jauh dan hidup bebas. Aku ingin kau menikmati hidupmu tanpa adanya beban, tanpa adanya rasa takut.”