Jangan lupa vote atau komen ya temen-temen, terima kasih:)
*
Selepas Jaemin pergi, Lia kembali menikmati angin berembus yang menerpa kulit wajahnya. Hingga seseorang menyentuh bahunya.
“Apa lagi?” gerutu Lia dan langsung berbalik. Lia melotot kaget saat orang itu menodongkan pisau di depannya. Lia kira itu Jaemin. Napas Lia rasanya tercekat tapi Lia berusaha menjaga ekspresi wajahnya.
“Jika kau berteriak pun, tidak akan ada yang mendengar. Di sini sepi, Nona,” orang itu tersenyum remeh sambil terus mendekat ke arah Lia.
“Sedikit saja pisau itu menyentuh tubuhnya, kau akan mati saat ini juga.” Jaemin melakukan hal yang sama yaitu menodongkan pisaunya pada leher pria itu.
Lia akhirnya bisa bernapas lega saat Jaemin datang. Dia masih kesulitan bernapas karena berpikir tidak akan selamat sebab Jaemin tak kunjung datang.
Sebelumnya, Jaemin pernah bertanya pada Jeno, apakah dia bisa membawa perlengkapan seperti pistol atau pisau dan Jeno bilang bisa. Apa pun yang terjadi, Jaemin akan dilindungi oleh Tuan Choi.
Pria itu langsung berbalik dan menyerang Jaemin tapi dengan sigap Jaemin melawan. Lia mundur, jantungnya berdebar kencang. Sementara Jaemin dengan segala kemampuan yang dia miliki, langsung membuat pria itu tumbang.
“Apa kau suruhan Jang Kibum?” tanya Jaemin seraya menginjak dada pria itu.
“Siapa kau?” tanyanya sambil meringis karena napasnya semakin tersendat.
Jaemin tersenyum sinis. “Kau tidak perlu tahu, brengsek. Katakan saja siapa yang menyuruhmu jika kau masih ingin hidup.”
Lia mendekat dan menyentuh lengan Jaemin yang membuat Jaemin langsung menoleh. Jaemin merutuki dirinya karena sempat lupa pada Lia.
Bisa Jaemin lihat dengan jelas kalau wajah Lia terlihat tegang dan takut. Jadi, Jaemin meraih tangan Lia dan menggenggamnya untuk memberikan ketenangan.
“Kau pikir aku akan memberitahumu?” ujar pria itu sambil terus meringis. “Tidak akan.”
“Ya, sepertinya kau akan mati malam ini.” Jaemin menarik tangan Lia untuk berdiri di belakangnya lalu dia berjongkok. “Apa uang yang diberikan oleh Jang Kibum sebanding dengan nyawamu?”
“Jae,” lirih Lia pelan karena takut saat Jaemin beralih mengeluarkan pistol serta gun silencernya (alat peredam tembakan). “Jangan.. Jangan bunuh dia.”
“Dia membahayakanmu.”
“Aku tahu, tapi jangan sampai kau membunuhnya. Dari mana juga kau dapat pistol dan pisau.” Lia berusaha menahan tangan kanan Jaemin. “Jangan jadi pembunuh hanya karena ingin menyelamatkanku.”
Jaemin tersenyum tipis. “Aku bahkan pernah melakukan hal yang lebih kejam dari ini. Kalau aku tidak melakukan apa-apa sekarang, dia akan semakin menjadi-jadi. Kau akan terus berada dalam bahaya. Aku tidak bisa tinggal diam.”
“Katakan pada Tuanmu, siapa pun dia, aku minta maaf atas perbuatan ayahku kalau memang dia menyimpan dendam. Aku janji akan bicara dengan ayahku terkait hal ini,” ujar Lia.
“Dia tidak akan bisa menyampaikan pesanmu karena dia akan mati saat ini juga,” balas Jaemin dan mendorong Lia untuk menjauh.
Sesaat, Jaemin mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada pria itu. Seketika, mata pria itu melotot kaget. Begitu Jaemin mengangkat kakinya, pria itu langsung bersimpuh dengan kepala tertunduk di depan Jaemin dan itu membuat Lia mengerutkan alis heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODYGUARD [JAELIA✔️]
FanficLia, dia merupakan CEO perusahaan fashion ternama yang sangat terkenal dan sukses. Dibalik hidupnya yang serba mewah, Lia itu sebenarnya rapuh dan butuh banyak perhatian apalagi hidupnya mendapat banyak ancaman. Tapi, semua itu Lia tutupi dengan sel...