06. Masa lalu itu kembali

157 38 1
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

Di hari minggu pagi sekitar pukul delapan lewat tujuh menit dengan cuaca sejuk di temani suara kicauan burung. Membuat pria berwajah tampan ini bersemangat melajukan motornya. Sesekali Agha menarik nafas menghirup udara pagi hari yang menenangkan tak lupa dia membuangnya secara perlahan.

Lengkungan manis terulas di bibir tipisnya yang selalu tampak merah muda itu. "Nay, gue sayang sama lo." Kata Agha membuat seseorang yang di bonceng Agha mengernyit.

"Nay, Nay. Ibu ini masih pagi udah ngehalu aja!" Tegur Ida.

"Nggak papa atuh bu lagian yang dihaluin juga pacar sendiri," balas Agha terkekeh geli.

Ida menggeleng seraya mengeratkan pelukannya pada pinggang Agha dan tangan satunya memegang keranjang belanjaan yang masih kosong. Pasalnya pagi ini Agha akan mengantar ibunya pergi ke pasar.

"Kamu teh serius sama si Naya?" Tanya Ida selama dalam perjalanan.

"Serius atuh bu, masa Aga main-main sama cewe secantik Naya." Balas Agha.

"Tapi kamu harus nerima konsekuensi nya kalo pilihan kamu memang tetap Naya."

"Emangnya kenapa bu?"

"Ya secara kan Naya itu cewe nakal. Mungkin kamu juga nggak jarang suka masuk ke masalahnya."

"Aga tetap sama pilihan Aga bu, Aga mau sama Naya selamanya." Ungkap Agha penuh harap.

Ida tersenyum lebar. "Ibu pasti dukung, tapi kalo bisa kamu ubah Naya sedikit demi sedikit."

"Iya bu. Nanti Aga ubah, ibu maunya versi gimana wonder women atau menantu ibu?" Kekeh Agha membuat Ida memukul pelan bahunya.

"Wonder women teh apa?" Tanya Ida tidak tahu.

"Itu yang cewe super,"

Ida hanya mengangguk seraya membulatkan bibirnya membentuk huruf O. Ya, walaupun dia tidak tahu apa itu Wonder women? Berpura-pura tahu adalah solusi untuk menghentikan percakapan.

•͈ᴗ•͈

Tokkk...Tokkk

Kanaya menoleh menatap ke arah pintu. Sungguh dia malas berdiri untuk sekedar membuka pintu, namun dia tidak memiliki pembantu jadi mau tak mau harus berdiri dan membukanya sendiri.

Setelah pintu terbuka Kanaya terpaku dan mematung di tempat saat melihat pria jangkung di hadapannya. Seketika raut wajah Kanaya berubah hangat dan sayu. Ada rasa rindu di hati nya saat melihat pria ini.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang