25. Semakin asing

88 28 0
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

Setelah bel istirahat berbunyi, langkah kaki Kanaya memilih pergi ke tempat lain. Bukan menuju kantin. Entah kenapa dia sangat ingin menemui seseorang. Ya, dia pergi ke kelas Agha. Karena saat apel pagi tadi, dia tidak menemukan batang hidung Agha. Rasa khawatir terus menyelimuti dirinya.

Setelah sampai di depan kelas Agha, Kanaya diam-diam melirik ke dalam untuk mencari keberadaan Agha, tapi ternyata kursinya kosong tidak ada tas Agha di sana. Kanaya mengerutkan dahi samar sambil berpikir 'kemana Agha?'.

Aga kemana? Masa nggak masuk?

"Nay!" bisik seseorang membuat Kanaya tersentak kaget.

"Hah! Ih Galang!" Pekik Kanaya sambil memukul lengan Galang.

Galang terkekeh geli ketika melihat wajah kaget Kanaya barusan. "Lagian lo ngapain sih ngintip-ngintip kelas gue?"

Kanaya menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab. "Gak ngapa-ngapain kok,"

"Pembohongan publik! Gue tau pasti lo lagi nyariin si Agha kan?" Tebak Galang tepat sekali.

"Hm,"

"Agha gak masuk," Kanaya melotot tidak percaya.

"Kenapa?" tanyanya khawatir.

"Katanya sih sakit," jawab Galang.

"KANAYA!" Teriak seseorang begitu melengking bak ingin mengajak Kanaya berkelahi. Dilihat dari tatapan  matanya nya sepertinya wanita itu teramat marah.

Kanaya hanya menatap bingung. Setelah berada di hadapan Kanaya, tiba-tiba Lula melayangkan tamparannya namun dengan cepat Galang mencekal lengan Lula.

"Weih! Santai dong. Gak usah main tampar-tamparan!" Sarkas Galang ketus.

Lula mendengus kasar kemudian melepas kasar tangannya dari cekalan Galang. Dia kembali menatap Kanaya tajam. "Gara-gara lo ya!" Sentaknya menunjuk Kanaya.

Kanaya mengerutkan dahi tidak mengerti akan maksud Lula. "Maksdu lo?"

"Halah, gak usah sok nggak tau deh!"

"Gue emang gak tau apa-apa, lo kalo ngomong itu yang jelas!" balas Kanaya tak kalah emosi.

Lula lagi-lagi mendengus kasar. "Gara-gara lo Agha masuk rumah sakit!" Sontak kedua bola mata Kanaya membelalak.

"Apa?!"

"Lo yang udah buat Agha jadi terbaring di rumah sakit. Lo seharusnya nggak usah hadir di hidup Agha, dasar pembawa masalah!" Cetus Lula sangat emosi dan kesal. Sungguh dia sangat ingin menampar Kanaya tetapi niatnya terurung.

"Maksudnya apa sih?!" dengus Kanaya tidak tahu apa-apa.

"Agha masuk rumah sakit gara-gara di hajar abis-abisan sama musuh lo!" Kata Lula memperjelas ucapannya.

Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang