22. Bersaing demi cinta

80 26 2
                                    

•͈ᴗ•͈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•͈ᴗ•͈

Ketika bel istirahat berbunyi terlihat Lula si gadis pintar tercap sebagai murid teladan. Sedang tersenyum manis sembari menatap kotak nasi di tangannya.

Jujur, Kanaya cukup penasaran ada apa dengan Lula? Tanpa pikir panjang ia pun berdiri dari duduknya berniat melihat diam-diam aktivitas Lula. Tapi, belum juga melihat, Lula sudah lebih dulu keluar kelas dengan membawa kotak nasi itu.

"Pasti dia mau gatel ke Aga lagi," gumam Kanaya menyipitkan matanya.

Detik berikutnya, Kanaya berlari berniat menguntit Lula. Dan benar saja ternyata Lula sedang memberikan bekalnya pada Agha di dekat anak tangga. Langkah kaki Kanaya terhenti tepat di anak tangga pertama.

Agha yang tersadar bahwa Kanaya sedang memperhatikan beralih mendongkak untuk melihatnya. Seketika tatapan mereka saling bertemu, hanya beberapa detik.

"Gue baru belajar masak. Lo mau cobain?" tawar Lula tersenyum lebar.

Agha kembali menatap Lula. "Boleh," jawabnya membuat Lula senang seraya memberikan kotak nasinya pada Agha.

Agha tersenyum singkat. "Makasih ya,"

Lula mengangguk malu. "Kalo gitu gue pamit ya, mau ke ruang osis!" pamitnya yang di angguki oleh Agha.

Setelah kepergian Lula, kini Kanaya kembali melangkahkan kakinya turun kebawah. Sedangkan Agha terlihat tengah menunggu Kanaya untuk menghampirinya.

"Nay, udah makan belum?" tanya Agha.

"Belum, ini baru mau ke kantin." Jawabnya ketus karena masih merasa cemburu.

"Makan ini aja." Agha memberikan kotak nasi itu pada Kanaya.

"Hm?" Kanaya terdiam melongo. "Tapi kanㅡ"

"Gue mau makan soto Ibu gue aja. Di makan ya Nay!" Kata Agha lalu pergi menuju kantin.

Kanaya melirik kotak nasi bewarna merah itu dengan bingung. "Tadi dia bilangnya mau nyobain, tapi kok malah di kasih ke gue?" pekiknya.

"Ah, tapi gue seneng sih," senyuman Kanaya mengembang lebar. "Aga nggak makan ni makanan. Hm," terlihat Kanaya sangat senang.

•͈ᴗ•͈

Malam ini Kanaya sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari terus tersenyum. Entah apa yang membuatnya tersenyum?

"Oh! Gimana kalo gue chat si Lula." Pekik Kanaya seraya meraih handphonenya. "Gue panas-panasin ah, haha..."

Terlihat Kanaya tersenyum miring. "Siapa suruh mau bersaing sama gue."

Kanaya : Lula, sumpah enak banget masakan lo, gue sampe ketagihan

Setelah mengirimkan pesan pada Lula, Kanaya langsung tertawa cekikikan penuh kemenangan. Tak lama kemudian Lula membalasnya.

Agha : Humoris Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang